Oleh: Indah Yuliatik
Indonesia merupakan negeri agraris, hal ini sudah tidak diragukan lagi dimata dunia. Lahan subur, dapat ditanami bermacam jenis tanaman. Harapannya, kebutuhan masyarakat Indonesia dapat terpenuhi dengan pertanian dalam negeri. Namun, hal ini hanya angan-angan saja. Nyatanya, sebagian besar kebutuhan masyarakat dipenuhi dengan cara import. Termasuk bawang putih.
Dikutip dari suara.com (10/11/19). Di Indonesia bawang putih memang terbilang langka. Factor geografis membuat sayuran berwarna putih itu sedikit sulit diproduksi di seluruh Indonesia. Tercatat, dalam rentang waktu 2013-2017 hanya NTB, Jawa Tengah, dan Jawa Barat yang menduduki kasta teratas dalam urusan produksi Bawang Putih. Walaupun demikian produksi yang dihasilkan sangat jauh dari harapan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2017 produksi bawang putih Indonesia sebanyak 19.150 ton dari lahan seluas 2148 Ha itupun mengalami penurunan sebesar 7,75% dari 2016 yang menghasilkan 21.150 ton. Jelas, sangat kewalahan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi yang mencapai 400 ribuan ton/tahun. Ya, hanya memenuhi 1/30 nya saja dari total konsumsi. Padahal pemerintah melalui Kementerian Pertanian menargetkan swasembada bawang putih pada tahun 2021.
Dengan kondisi seperti ini, Indonesia terpaksa doyan melakukan kegiatan impor setiap tahun. Bawang putih menjadi komoditi yang rutin menguasai impor pada tanaman hortikultura Indonesia. Dalam rentang 2013-2018 rata-rata volume impor bawang putih mencapai 501.944,5 ton/tahun dan memiliki tren naik setiap tahunnya. Puncaknya volume impor tertinggi pada tahun 2018 yang tercatat 582.995 ton. Bahkan, dari seluruh stok bawang putih yang ada pada tahun 2018 sebanyak 93,68% di antaranya diperoleh dari impor.
Indonesia mendapat julukan raja impor bawang putih. Tidak berlebihan jika Indonesia disebut demikian karena pada realitanya Indonesia merupakan negara dengan volume impor bawang putih terbesar di dunia menurut data UN Comtrade.. Sangat berbeda jauh dengan negara-negara tetangga seperti Thailand dan Filipina yang berada di urutan ke-2 dan ke-3 dengan masing-masing 74,986 dan 74,697 ton. Pada tahun 2018, UN Comtrade merekam China menjadi negara penyuplai bawang putih terbesar bagi Indonesia. Sebanyak 580.845 ton atau 99,6% bawang merah dikirim dari negara yang berjuluk tirai bambu tersebut. Sisanya berasal dari India yang menyuplai 464 ton, kemudian negara Asia lainnya sebesar 1684 ton.
Sudah hampir dua pekan harga bawang putih di pasaran Batam sangat mahal. Meski dijual dengan harga tinggi, namun persediaan bawang putih di sejumlah pedagang masih tetap banyak. Saat ini, bawang putih dijual dengan kisaran harga hingga Rp 55 ribu per kilogram (kg). Tingginya, harga bawang putih ini dikeluhkan oleh sejumlah Masyarakat, terutama kalangan ibu rumah tangga.Linda misalnya, warga Batam Center ini kesal saat mengetahui harga bawang putih cukup mahal. Ia menghitung, satu siung bawang putih dibeli dengan harga Rp 5 ribu. Padahal biasanya, dengan harga segitu, Linda bisa mendapatkan 5-7 siung bawang putih.(batampos, 17/3/20)
Melihat tata kelola ketersediaan pangan di Indonesia, semakin nampak nyata negara menempatkan diri sebagai regulator. Kebijakan-kebijakan setengah hati dalam mewujudkan swasembada bawang putih. Negara hanya berfungsi sebagai penghubung antara pengusaha penyedia bawang putih kepada masyarakat dengan cara import. Inilah kapitalisme liberalisme gaya baru.
Permasalahan semakin rumit di era kapitalis sekarang, dimana terdapat diatorsi pasar. Terdapat mafia pangan, menimbun barang pangan sehingga mengakibatkan kelangkaan dipasar. Efeknya, harga pangan dapat naik sehingga mendapat keuntungan sebesar-besarnya. Diatorsi pasar semacam ini mustahil diselesaikan di sistem kapitalis. Karena hanya menginginkan keuntungan sebesar-besarnya.
Islam memiliki aturan dalam ekonomi. Hal ini telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Ihtikar (penimbunan) menjadi perkara yang mutlak diharamkan dalam Islam.
“Rasulullah Saw telah melarang penimbunan makanan.” (HR al Hakim)