DEMOKRASI.CO.ID - Sampai saat ini, Habib Rizieq Shihab masih berada di Arab Saudi dan belum pulang ke Indonesia.
Padahal, pemerintah sendiri sudah mempersilahkan dan tidak melarang imam besar Front Pembela Islam (FPI) itu kalau memang ingin pulang.
Akan tetapi, pada kenyataannya di lapangan tidak demikian halnya.
Demikian disampaikan Sekretaris Umum FPI Munarman yang menganggap sikap pemerintah itu tak berkebalikan dengan fakta yang ada.
“Ini negara seperti negara abal-abal saja. Berhenti sampai statement (tidak ada tindak lanjut),” ujar Munarman kepada JPNN, Jumat (28/2/2020).
Harusnya, kata Munarman, pemerintah Indonesia mengirim surat resmi ke Kerajaan Arab Saudi.
Dalam surat resmi itu, katanya, pemerintah Indonesia harus menyatakan mempersilahkan Habib Rizieq pulang.
“Dan meminta Kerajaan Saudi untuk clearance status Habib Rizieq,” tegas Munarman.
Dengan begitu, sambungnya, Habib Rizieq yang selama ini tertahan di Arab Saudi bisa segera pulang.
“Jangan cuma omong doang di depan media saja, sekadar untuk pencitraan,” tambah Munarman.
Diketahui, pemerintah melalui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasona Laoly menyebut Habib Rizieq bisa pulang kapan saja ke Indonesia.
Pasalnya, Indonesia tidak ada melakukan pelarangan terhadap imam besar FPI tersebut.
