logo
×

Sabtu, 29 Februari 2020

Ganjar Pesimis Maju di Pilpres 2024, “Pasti Bu Mega Nyiapin Mbak Puan”

Ganjar Pesimis Maju di Pilpres 2024, “Pasti Bu Mega Nyiapin Mbak Puan”

DEMOKRASI.CO.ID - Kendati Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 masih lama, kandidat calon presiden mulai ramai diperbincangkan.

Salah satu kandidat calon presiden 2024 yakni Gubernur Jawa Tengah dua periode, Ganjar Pranowo.

Kendati demikian, Ganjar pesimis lantaran dia harus bersaing dengan Puan Maharani di internal PDIP untuk mendapatkan tiket Pilpres.

Ditemui di sela-sela sebuah acara di Jogjakarta, Ganjar mengatakan bahwa menjadi pemimpin di republik ini adalah urusan takdir.

“Itu urusan Gusti Allah,” kata Ganjar, seperti dilansir Jawapos, Sabtu (29/2).

Dalam perbincangan tersebut, Ganjar banyak bercerita tentang upayanya mendisrupsi birokrasi, meningkatkan investasi, dan menghapus korupsi di Jateng.

Ketika dikonfirmasi bahwa dirinya telah memiliki kriteria lengkap sebagai seorang pemimpin, Ganjar tampak tidak ambisius.

“Mas, aku itu PDIP mas. Pasti Bu Mega nyiapin Mbak Puan (sebagai capres),” tegas Ganjar mengulang kalimatnya.

Entah apa maksudnya, namun Ganjar lantas menceritakan bahwa dirinya sedari kecil hingga remaja sudah terbiasa hidup susah. Ketika Ganjar duduk di bangku SMP, ayahnya yang seorang polisi berpangkat letnan satu pensiun.

“Jadi, kalau mau merasakan urip rekasa (hidup susah), saya tahu (rasanya). Sik wedi ki kui mas, sik uripe penak terus (Yang takut tuh dia mas, yang hidupnya enak terus),” ucapnya.

Ketua Umum Kagama itu juga menceritakan pengalamannya naik gunung ketika menjadi ketua mahasiswa pencinta alam di fakultasnya.

“Bagaimana caranya mencapai puncak dengan sisa tenaga dan tergopoh-gopoh itu sudah saya rasakan. Itu aku wes (sudah) ngerti,” aku Ganjar.

“Jadi, kalau merasa aku wes ra (enggak) kuat, yo rasah (ya enggak usah). Jadi, aku kalau jadi dewan, jadi gubernur itu udah, waduh mas, udahlah ngimpi (mau jadi) presiden,” imbuhnya.

Jadi, walaupun Mbak Puan anaknya Bu Mega, tapi kalau takdirnya ke jenengan, enggak masalah?

“Sampeyan itu kayak Bapakku. (Pesan beliau) Kamu enggak boleh ngejar jabatan. Enggak boleh nawar-nawar jabatan. Tapi kalau itu sudah takdir, kamu harus laksanakan,” jawab Ganjar.Kendati Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 masih lama, kandidat calon presiden mulai ramai diperbincangkan.

Salah satu kandidat calon presiden 2024 yakni Gubernur Jawa Tengah dua periode, Ganjar Pranowo.

Kendati demikian, Ganjar pesimis lantaran dia harus bersaing dengan Puan Maharani di internal PDIP untuk mendapatkan tiket Pilpres.

Ditemui di sela-sela sebuah acara di Jogjakarta, Ganjar mengatakan bahwa menjadi pemimpin di republik ini adalah urusan takdir.

“Itu urusan Gusti Allah,” kata Ganjar, seperti dilansir Jawapos, Sabtu (29/2).

Dalam perbincangan tersebut, Ganjar banyak bercerita tentang upayanya mendisrupsi birokrasi, meningkatkan investasi, dan menghapus korupsi di Jateng.

Ketika dikonfirmasi bahwa dirinya telah memiliki kriteria lengkap sebagai seorang pemimpin, Ganjar tampak tidak ambisius.

“Mas, aku itu PDIP mas. Pasti Bu Mega nyiapin Mbak Puan (sebagai capres),” tegas Ganjar mengulang kalimatnya.

Entah apa maksudnya, namun Ganjar lantas menceritakan bahwa dirinya sedari kecil hingga remaja sudah terbiasa hidup susah. Ketika Ganjar duduk di bangku SMP, ayahnya yang seorang polisi berpangkat letnan satu pensiun.

“Jadi, kalau mau merasakan urip rekasa (hidup susah), saya tahu (rasanya). Sik wedi ki kui mas, sik uripe penak terus (Yang takut tuh dia mas, yang hidupnya enak terus),” ucapnya.

Ketua Umum Kagama itu juga menceritakan pengalamannya naik gunung ketika menjadi ketua mahasiswa pencinta alam di fakultasnya.

“Bagaimana caranya mencapai puncak dengan sisa tenaga dan tergopoh-gopoh itu sudah saya rasakan. Itu aku wes (sudah) ngerti,” aku Ganjar.

“Jadi, kalau merasa aku wes ra (enggak) kuat, yo rasah (ya enggak usah). Jadi, aku kalau jadi dewan, jadi gubernur itu udah, waduh mas, udahlah ngimpi (mau jadi) presiden,” imbuhnya.

Jadi, walaupun Mbak Puan anaknya Bu Mega, tapi kalau takdirnya ke jenengan, enggak masalah?

“Sampeyan itu kayak Bapakku. (Pesan beliau) Kamu enggak boleh ngejar jabatan. Enggak boleh nawar-nawar jabatan. Tapi kalau itu sudah takdir, kamu harus laksanakan,” jawab Ganjar.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: