DEMOKRASI.CO.ID - Wacana Prabowo Subianto dan Puan Maharani sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres) 2024, disebut sudah dirancang jauh-jauh hari.
Analis Politik Pangi Syarwi Chaniago, menilai duet Prabowo dan Puan Maharani, sesuai dengan janji politik Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis 2009 lalu.
Saat itu, katanya, Megawati berjanji akan mengusung mantan Danjen Kopassus TNI AD itu sebagai Capres di Pilpres 2014. Namun, faktanya berbeda, PDI Perjuangan waktu itu memajukan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Karena itu, Pangi menduga janji politik itu akan ditunaikan Megawati pada Pilpres 2024 mendatang, dengan mengusung pasangan Prabowo-Puan Maharani.
"Padahal dulu Megawati sudah berjanji akan mendukung Prabowo dalam perjanjian Batu Tulis. Megawati ingin menunaikan janji politiknya yang sempat tertunda," beber Pangi di Jakarta, Jumat (7/2/2020).
Direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting ini juga memandang bahwa duet Prabowo-Puan punya kans yang besar yang terpilih. Namun, para kandidat penantang yang mungkin muncul tidak boleh dianggap remeh.
"Pasangan lain juga jangan dianggap remeh, seperti simulasi Anies Baswedan-Gatot Nurmantyo. Kalau nama lain, Moeldoko dan Risma misalnya, masih jauh. Moeldoko racikan elektoralnya masih rendah, Bu Risma akan terbentur apabila Puan Maharani maju," ungkap Pangi.
Menurut Pangi, peta politik ke depan akan sangat dinamis. Apalagi ini Pilpres masih jauh. Empat tahun lagi. Sehingga, terlalu dini sebenarnya bila membahas soal kans pada kandidat yang sudah jadi perbincangan publik.
Lawan Anies-Gatot
Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono masih berharap ketua umumnya yang kini menjadi Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, tetap maju di Pilpres 2024.
"Saya belum tanya ke dia (Prabowo-red) maju atau tidak. Harapan saya dia maju dong jadi presiden," jelas Arief Poyuono di Jakarta, Jumat (7/2/2020).
Arief bahkan sudah menimbang-nimbang siapa yang paling cocok mendampingi mantan Danjen Kopassus TNI AD tersebut. Dengan tegas ia menyebut nama Ketua DPR Puan Maharani masuk daftar teratas.
Sementara bila Prabowo dan putrinya Megawati Soekarnoputri itu menjadi pasangan Capres-Cawapres 2024, Arief juga sudah menduga-duga siapa yang nantinya bakal jadi pesaing beratnya.
Menurut Arief, bahwa saingan terberatnya ada Anies Baswedan - Gatot Nurmantyo. Ini jika dilihat pandangan dari rakyat dan tokoh. "Ada juga Mas Airlangga Hartarto. Ini jangan main-main. Bisa jadi kuda hitam Airlangga," beber Arief.
Airlangga menurutnya bisa menjadi kuda hitam. Sebab, selain berasal dari suku Jawa, dia juga ketua umum Golkar yang merupakan partai nomor dua terbesar di parlemen.(*)