logo
×

Senin, 10 Februari 2020

Bukan Kufur Nikmat, Seharusnya Jokowi Cukup Menjelaskan Sebab Pertumbuhan Ekonomi Yang Stagnan

Bukan Kufur Nikmat, Seharusnya Jokowi Cukup Menjelaskan Sebab Pertumbuhan Ekonomi Yang Stagnan

DEMOKRASI.CO.ID - Dalam sebuah pernyataan, Presiden Joko Widodo meminta rakyat Indonesia bersyukur dan tidak kufur nikmat atas pertumbuhan ekonomi nasional yang berada diatas 5 persen, (5,02) pada tahun 2019.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyebutkan, seharusnya Jokowi cukup menjelaskan sebab pertumbuhan ekonomi yang stagnan.

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menyayangkan pernyatan Jokowi yang justru menggunakan diksi Kufur nikmat. Menurutnya pernyataan politik Jokowi itu tidak menjawab pertanyaan rakyat.

Dokter Sebut Suhu di Indonesia Bukan Tempat yang Baik untuk Virus Corona Berkembang Biak
"Presiden mestinya cukup menjelaskan variabel apa saja yang membuat ekonomi bangsa jalan di tempat. Istilah kufur nikmat tak menjawab pertanyaan rakyat," demikian kata Adi kepada Kantor berita Politik RMOL, Senin (10/2).

Jokowi beberapa kali menyampaikan masyarakat diminta bersyukur dan tidak kufur nikmat dengan pertumbuhan ekonomi yang berada di atas 5 persen. Sebelumnya ia menyampaikan pernyataan itu saat menghadiri perayaan ulang tahun Partai Nasdem di Jiexpo Kemayoran 10 November tahun 2019 lalu.

Pernyataan sama dilontarkan Jokowi saat menghadiri perayaan Imlek Nasional 2019 di tempat yang sama Kamis (7/2). (Rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: