DEMOKRASI.CO.ID - Total ada 62 kelurahan di DKI Jakarta yang kebanjiran akibat hujan semalam. Curah hujan semalam memang tergolong ekstrem.
"Hujan yang mengguyur wilayah JABODETABEK dan sekitarnya pada hari Minggu (23-02-2020) dengan akumulasi curah hujan harian menurut data BMKG tertinggi terjadi di Pulo Gadung dengan intensitas 241mm/hari kategori ekstrem yang menyebabkan beberapa pintu air mengalami kenaikan status siaga dan sungai meluap," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD Provinsi DKI Jakarta, Mohamad Insaf dalam keterangannya, Minggu (23/2/2020).
Mengutip dari BMKG, berikut data curah hujan semalam di DKI (data dalam mm/hari):
- Pintu air Pulo Gadung: 241 (ekstrem)
- Manggarai: 228 (ekstrem)
- Arg Kelapa Gading: 184,2 (ekstrem)
- Pulomas: 182 (ekstrem)
- Setiabudi Timur: 154 (ekstrem)
- Stasiun Metereologi Kemayoran: 125,7 (sangat lebat)
- Waduk Melati: 125 (sangat lebat)
- Sunter Timur I Kodamar: 120 (sangat lebat)
- Halim Pk: 117,4 (sangat lebat)
- Karet: 113 (sangat lebat)
- Pompa Cideng: 103 (sangat lebat)
- Istana: 78 (lebat)
- Pasar Minggu: 71 (lebat)
- Kedoya 67,8 (lebat)
- Sunter Hulu: 51 (lebat)
- Sunter Iii Rawabadak 49 (sedang)
- Stasiun Klimatologi Tangerang Selatan: 44,8 (sedang)
- Stamet Curug: 43,5 (sedang)
- Lebak Bulus: 40 (sedang)
Curah hujan DKI di awal tahun 2020 lalu lebih tinggi dibanding hujan semalam, yang memang memecahkan rekor dalam 154 tahun. Berikut data rekor curah hujan DKI dalam 154 tahun:
1866: 185,1 mm/hari
1918: 125,2 mm/hari
1979: 198 mm/hari
1996: 216 mm/hari
2002: 168 mm/hari
2007: 340 mm/hari
2008: 250 mm/hari
2013: > 100m m/hari
2015: 277 mm/hari
2016: 100-150 mm/hari
2020: 377 mm/hari
(dtk)
