DEMOKRASI.CO.ID - Ketua MPR Bambang Soesatyo menyatakan fenomena masuknya pemodal besar ke dalam partai politik bukanlah hal yang baru. Menurut dia, para pemodal besar kerap masuk dengan cara membantu kandidat calon ketua umum yang berlaga dalam munas, muktamar ataupun kongres parpol yang terbuka.
"Ini hal yang biasa. Sah-sah saja. Namun, kita semua juga harus mewaspadai jika ternyata ada agenda tersembunyi di balik bantuan yang diberikan oleh para para pemodal yang kadang membawa kepentingan asing tersebut," kata Bamsoet -panggilan akrabnya- melalui layanan pesan, Kamis (20/2).
Politikus Golkar itu menegaskan, setiap parpol dan para elitenya harus memiliki pemahaman akan ideologi Pancasila yang jelas. Dengan demikian parpol yang dipimpin pun tidak terkontaminasi kepentingan asing maupun pemilik modal.
"Tanpa terus-menerus kita tanamkan kecintaan pada Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD NRI 1945 pada setiap elite parpol dan generasi penerusnya, maka dengan sistem demokrasi yang sangat liberal pada saat ini, Indonesia akan menghadapi tantangan besar dalam menjaga keutuhan bangsa," papar dia.
Mantan ketua DPR itu menambahkan, hal yang dikhawatirkan dari masuknya para pemodal atau kepentingan asing ke parpol adalah dampaknya pada penentuan kebijakan ekonomi maupun politik Indonesia.
"Ini sebenarnya warning dari saya dalam melihat sistem demokrasi kita yang sangat berbiaya tinggi. Di mana hanya orang-orang berkantung tebal yang memiliki peluang menjadi pejabat publik, sebagai ekses merebaknya politik uang mulai dari pemilihan kepala desa, bupati/wali kota, gubernur, pileg hingga pilpres," ujarnya.
Jika hal itu terus dibiarkan terjadi, kata Bamsoet, bukan tidak mungkin dalam kurun waktu 20 atau 30 tahun mendatang para pemodal besar dan kepentingan asing melalui para elite parpol sangat memengaruhi berbagai kebijakan yang akan lahir, baik di legislatif maupun di eksekutif. Mantan wartawan itu menegaskan, mungkin saat ini masih belum terlihat parpol yang terkontaminasi oleh kepentingan pemodal asing.
"Saya juga yakin para pemimpin parpol, para elite parpol dan politisi di Indonesia saat ini masih mampu berpikir jernih dengan landasan Pancasila dan UUD 1945 untuk tidak menggadaikan kedaulatan NKRI hanya demi syahwat politik sesaat," paparnya.
Menurut Bamsoet, jika kesadaran maupun kecintaan pada Pancasila dan NKRI tidak secara terus-menerus ditanamkan kepada seluruh anak bangsa khususnya generasi muda, Indonesia akan menghadapi tantangan berat dalam menjaga keutuhan NKRI pada 20-30 tahun mendatang.(nn)