logo
×

Rabu, 26 Februari 2020

Asisten 1 dan Kasatpol PP Marah-Marah di Rujab Walikota Makassar, Ini Masalahnya

Asisten 1 dan Kasatpol PP Marah-Marah di Rujab Walikota Makassar, Ini Masalahnya

DEMOKRASI.CO.ID - Terjadi keributan di halaman Rujab Walikota Makassar, Jalan Penghibur, Kecamatan ujung Pandang, Rabu (26/2/2020).

Dalam video berdurasi 2,45 menit yang beredar luas di grup-grup WhatsApp, tampak Asisten I Bidang Pemerintahan Pemkot Makassar M Sabri bersama Kepala Satpol PP Iman Hud marah-marah.

Iman Hud terlihat kesal terhadap seorang staf Badan kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Makassar.

Awalnya, Sabri bertanya kepada seorang staf di BKPSDM Makassar.

“Kau apa jabatanmu di situ? Operasional apa ko?” kata Sabri.

Staf yang ditanya itu pun menjawab bahwa dirinya adalah staf operasional TPP.

Setelah itu, Sabri menyuruh staf tersebut untuk memperbaiki pengimputan data TPP. Ia juga meminta staf tersebut menghadap.

Tapi di sela, Iman Hud berbicara kepada staf laki-laki itu. Tiba-tiba seorang perempuan mencoba mengangkat tangan kanannya mencoba menenangkan Sabri.

Tapi, sabri kemudian menepis tangan perempuan itu. Perempuan itu merasa tangannya sakit. Ia tampak sedikit kesal.

Pada saat yang bersamaan, nada suara Iman Hud mulai meninggi kepada staf operator TPP itu. Dengan nada semakin meninggi itu, Iman Hud mulai menunjuk-nunjuk staf itu.

Dalam video itu juga, tampak terus maju ke arah staf itu. Beruntung banyak pegawai yang saat itu berada di halaman Rujab Walikota Makassar.



Di sisi lain, Sabri tampak berbicara dengan seorang perempuan yang tangannya ditepis tadi.

Dalam pembicaraan itu, Sabri berusaha memberikan penjelasan ke perempuan itu. Dan perempuan itu pun hanya mengangguk. Setelah itu, Sabri sudah tampak bisa menenangkan diri.

Sementara Iman Hud, masih tetap meninggikan suaranya. Seorang polisi mencoba menenangkan Iman Hud.

Ia membawa Iman Hud menjauh dari staf itu. Tapi sambil dilerai, Iman Hud masih saja meninggikan suaranya sambil mencoba melepskan diri dari pengawalan polisi itu.

“Apa dasarmu? Kau kosong berapa? Saya tanya. Kamu berapa tahun di Makassar,” kata Iman Hud.

Setelah itu, Iman Hud berhasil ditenangkan oleh polisi dan beberapa pegawai Pemkot Makassar.

“Saya tidak suka caranya. Selalunya mau memotong-motong,” katanya.

“Kamu tidak tahu, STPDN macam apa kau. Tinggi sekolahmu tidak bisa menjaga maruwah pemerintahan,” sambung Iman Hud.

“Sudah. Sudah. Ini biasa. Ini argumentatif ya. Ini bukan ribut,” ujar Iman Hud.

Iman Hud yang dikonfirmasi pada Rabu sore, mejelaskan, jika persoalan yang terjadi di Rujab Walikota Makassar dengan staf operator TPP, adalah terkait masalah TPP.

“Biasa masalah TPP yg merugikan satpol PP itu aja. Masa ada org yg tunjangannya sekian terus masuknya separuh. Terus alasannya kendala teknis,” kata Iman Hud.

Menurutnya, teknis itu dibuat untuk mempermudah, bukan malah menyusahkan orang lain.

“Lebih bagus pake tulis tangan saja, selesai urusan kayak dahulu kala. Ini kok makin maju negara makin susah. Itu saja intinya,” ujarnya.

Ia juga menjelaskan bahwa persoalan itu sebenarnya sudah ada keputusannya. Hanya saja, Iman Hud kesal terhadap staf BKPSDM itu yang ngotot mempertahankan pendapatnya. Dan malah menuding jika Satpol PP yang salah.

“Sudah selesai urusannya dengan wali kota, tiba-tiba dia mau mempertahankan pendapatnya dan mengatakan Satpol PP yang salah,” tegasnya.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: