DEMOKRASI.CO.ID - Nilai tukar riyal Arab Saudi (SAR) menguat melawan rupiah pada perdagangan Kamis (27/2/2020), melanjutkan penguatan kemarin dan berada di level terkuat sejak awal Januari.
Pada pukul 09:15 WIB, SAR 1 setara Rp 3.717, riyal menguat 0,16% di pasar spot, melansir data Refinitiv. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 6 Januari lalu.
Jika melihat lebih ke belakang, riyal sudah menguat dalam 6 dari 7 perdagangan terakhir, sekali stagnan pada Rabu (25/2/2020) lalu. Total selama periode tersebut ditambah dengan penguatan pagi ini, riyal sudah menguat 2,18%, sehingga sejak awal tahun atau secara year-to-date riyal kini menguat 0,53%.
Wabah virus corona atau COVID-19 masih menjadi penggerak utama perdagangan mata uang. Arab Saudi bahkan harus menangguhkan sementara semua perjalanan umroh, termasuk kunjungan ke Masjid Nabawi di Madinah guna mencegah masuknya virus tersebut ke dalam negeri.
Hal ini diumumkan secara resmi oleh Kementerian Luar Negeri Arab Saudi di Twitter, dini hari tadi waktu Indonesia. Pemerintah mengatakan khawatir pada penyebaran penyakit Covid-19 asal Wuhan, China.
#Statement | Proactive Preventive Measures to Prevent the Arrival of the New Coronavirus (#COVID19) to the Kingdom pic.twitter.com/fuBAWq19Du— Foreign Ministry 🇸🇦 (@KSAmofaEN) February 26, 2020
Kerajaan juga menangguhkan izin masuk ke Arab Saudi bagi wisatawan yang berasal dari negara-negara dengan kasus corona. Selain itu pemerintah Arab Saudi juga meminta warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke negara di mana virus corona menyebar.
Lonjakan kasus virus corona terjadi di Korea Selatan, Italia dan Iran. Berdasarkan data dari satelit pemetaan ArcGis dari John Hopkins CSSE, jumlah kasus Covid-19 di Korsel kini mencapai 1.595 orang, dengan 12 orang meninggal dunia. Korsel kini menjadi negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak kedua setelah China yang menjadi pusat wabah tersebut.
Korban meninggal di Italia juga sebanyak 12 orang, dengan 453 orang yang terjangkit, sementara Iran melaporkan 19 orang meninggal dan menjangkiti 139 orang.
Lonjakan kasus di Iran, yang dekat dengan Arab Saudi tentunya membuat was-was. Iran kini menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak kelima di dunia.
Di China yang merupakan pusat wabah corona, jumlah korban meninggal lebih dari sebanyak 2.700 orang, dan telah menjangkiti lebih dari 78.000 orang. Sementara Secara global virus corona telah menewaskan 2.799 orang, dan menjangkiti lebih dari 82.000 orang.