logo
×

Kamis, 27 Februari 2020

Amien Rais Terang-terangan Serang Zulkifli Hasan, Padahal Masih Satu Keluarga dan Punya Cucu Bersama

Amien Rais Terang-terangan Serang Zulkifli Hasan, Padahal Masih Satu Keluarga dan Punya Cucu Bersama

DEMOKRASI.CO.ID - Amien Rais terang-terangan menyerang Zulkifli Hasan yang terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) dalam Kongres V di Kendari 10-11 Februari lalu.

Serangan pendiri PAN itu disampaikan melalui video berdurasi kurang lebih 7 menit yang diungggah melalui akun Instagram pribadinya, Rabu (26/2/2020) malam.

Dalam video itu, Amien membeberkan dugaan kecurangan Zulkifli Hasan.

Mulai dari pengkondisian panitia, sampai pengerahan preman yang berujung pada kericuhan di dalam arena kongres.

Kericuhan itu sendiri berakibat pada reaksi negatif publik terhadap partai berlambang matahari putih itu.

Demikian disampaiakan mantan calon Ketum PAN Drajad Wibowo kepada wartawan, Kamis (27/2/2020).

“Berbagai kejadian menjelang dan saat Kongres di Kendari. Apalagi video lempar-lemparan kursi menjadi sangat viral,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Drajad juga meminta maaf kepada masyarakat Indonesia, khususnya para pemilih PAN.

Dia berharap, kejadian buruk itu tidak akan terulang lagi di masa mendatang.

Drajad juga berjanji akan berusaha sekuat tenaga membantu memulihkan suasana kekeluargaan di internal PAN.

Bahkan dirinya meyakini bahwa Amien Rais dan Zukifli Hasan bisa kembali akrab dan dekat seperti dulu.

“Selain beliau berdua masih satu keluarga besar dan punya cucu bersama, banyak sekali peristiwa dan kegiatan yang mengokohkan kebersamaan yang harmonis antara beliau berdua,” ungkapnya.

Dalam sebuah video, Amien Rais membeberkan sejumlah keanehan dan kejanggalan kongres yang dimenangkan Zulkifli Hasan itu.

Amien menganggap bahwa kongres yang memenangkan Zulkifli Hasan itu tidak sah.

Sebaliknya, ia menuntut pertanggungjawaban Zulkifli Hasan atas sederet kejanggalan dan keanehan, baik sebelum maupun saat kongres berlangsung.

Di antaranya adalah keberadaan sejumlah preman yang bisa masuk ke dalam arena kongres.

“Bagaimana mungkin ada puluhan penyusup bedannya besar, pakai tatoo, tanpa pakaian rapi, tapi semua dikalungin dengan (kartu identitas) peserta peninjau,” katanya.

Karena itu, ia menilai Kongres V PAN lalu itu adalah tidak lazim.

Dimana tidak ada pandangan umum, laporan pertanggungjawaban, rencama PAN lima tahun ke depan, sampai tidak adanyanya resoslusi.

“Pembukaan tanggal 10 Februari malam di lapangan, tanggal 11 sudah selesai. Yang penting ada pemilihan, ketok palu, kemudian formatur tunggal,” jelasnya.

Akibat dari koricuhan itu, 30 kader PAN yang merupakan pendukung Mulfachri Harahap-Hanafi Rais terluka, enam di antaranya luka berat.

“Ini harus ada pertanggungjawabannya,” tegasnya.

Atas pertimbangan itu, Amien meminta tolong kepada pemerintah agar tidak mengesahkan hasil Kongres V PAN.

“Jadi, karena itu, saya minta kepada pemerintah yang berwenang jangan dulu mengesahkan Kongres V PAN,” pintanya.

“Yang demikian gawat. Maaf, memalukan. Membuat aib demokrasi,” tutup Amien.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: