DEMOKRASI.CO.ID - Aksi 212 'Berantas Mega Korupsi Selamatkan NKRI' mulai tergelar di Monas, Jakarta Pusat (Jakpus). Massa mulai memenuhi area Patung Kuda.
"Asabri bagaimana, ini dana pensiun TNI-Polri. Bagaimana tugas Anda, Pak? Begitu pensiun tidak dapat lagi, siapa yang nanggung. Tanya ke Istana," seru orator di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, arah Silang Barat Monas, Jumat (21/2/2020).
Pantauan detikcom pukul 13.50 WIB di lokasi, massa mulai berkumpul. Dua mobil komando milik massa berada di lokasi.
Sebagian peserta Aksi 212 membawa bendera Merah Putih. Mereka juga membawa bendera tauhid.
Orator sudah mulai berorasi. Melalui pengeras suara, orator menyinggung kasus-kasus korupsi yang prosesnya tengah berjalan, seperti Asabri dan kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR Harun Masiku.
"Sekarang Ketua KPK baru tiga bulan kurang, sudah 36 kasus didiamkan dan sekarang tidak lagi diusut alias diberhentikan, gimana?" ujarnya.
Orator juga menyinggung Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani yang mengusulkan cukai atas emisi kendaraan bermotor.
"Lalu sekarang pakai salam Pancasila? Lalu ngoceh-ngoceh agama musuh Pancasila? Ya Allah, bikin ribut, bikin gaduh. Yang lebih lucu lagi Ibu Sri Mulyani mengusulkan kendaraan knalpotnya dipajakin, kata dia pajak emisi, besok Bapak jalan kali pajak sendal jepit," sambung si orator.
Personel TNI-Polri sudah mulai menyiagakan diri. Mereka membentuk barisan di belakang kawat berduri yang sudah terpasang sebelumnya.