logo
×

Kamis, 27 Februari 2020

112 Calon Jemaah Umrah Asal Sumsel Tertahan di Bandara Singapura

112 Calon Jemaah Umrah Asal Sumsel Tertahan di Bandara Singapura

DEMOKRASI.CO.ID - Larangan Arab Saudi untuk menerima kunjungan dari semua negara terkait virus corona berdampak ke Indonesia. Salah satunya yakni ada 112 calon jemaah umrah dari Palembang kini tertahan di Singapura.

"Saat ini kami yang tertahan ada sekitar 112 calon jemaah umrah. Ini terdiri dari lima biro perjalanan di Palembang," ujar Leader Prabu Tour, Eef Romain kepada detikcom, Kamis (27/2/2020).

Seluruh jemaah, kata Eef, berangkat dari Palembang pukul 09.00 WIB hari ini dan tiba di Singapura sekitar pukul 11.00 WIB. Tetapi saat akan melanjutkan perjalanan ke Jeddah, calon jemaah tertahan karena penghentian sementara penerbangan.

Tadi rencana akan lanjut perjalanan ke Jeddah, tapi bandara di Arab Saudi dari informasi pihak penerbangan itu sudah ditutup. Besok kami harus kembali lagi ke Palembang," katanya.

Rencananya, semua calon jemaah yang tertahan akan kembali ke Palembang, Jumat (28/2) pukul 17.50 waktu Singapura. Dengan tertahannya calon jemaah, lima travel umrah yang memberangkatkan pun telah memberi penjelasan.

"Kami ada lima travel umroh, Prabu Tour, Mina Tour, Asq Travel, Baitussalam Tour Mandiri dan MIM Tour. Untuk jemaah ya rencana kami reschedule dan semuanya sudah dijelaskan mereka paham karena virus corona," katanya.

Dengan membawa 43 calon jemaah dari Bumi Sriwijaya, Eef mengaku akan terus berkoordinasi terkait nasib para jemaah. Termasuk dengan pihak hotel di Arab Saudi dan disebut memberi kompensasi.

"Dari saya Prabu Tour 43 calon jemaah. Ini masih berkoordinasi dengan semua pihak, termasuk maskapai Scoot yang memberangkatkan," katanya lagi.

Selain tertahannya 112 jemaah umrah di bandara Changi, Singapura. Ada pula 35 jemaah asal Palembang yang baru saja terbang ke Jeddah dengan menggunakan maskapai Lion Air.(dtk)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: