DEMOKRASI.CO.ID - Ratusan ribu warga Irak meneriakkan “Kematian bagi Amerika” saat bergabung dengan rombongan warga Iran ketika prosesi pemakaman Mayor Jenderal Qassem Soleimani dan Kepala Pasukan Anti-Teror Irak Abu Mahdi al-Muhandis di Baghdad, Sabtu (4/1/2020) waktu setempat.
Melansir tayangan presstv.com, pembunuhan AS terhadap dua komandan terkenal itu di bandara Baghdad pada Jumat dinihari, telah memicu gelombang kemarahan di antara Iran dan Irak, dan membentuk kesatuan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Seruan balas dendam juga gencar disuarakan saat ini.
Baik Soleimani maupun Muhandis adalah tokoh populer dalam membantu memadamkan kebangkitan Daesh, yang nyaris menguasai Baghdad. Sementara AS, hanya bisa melihat dan menarik pasukannya dari Irak.
Gambar-gambar komandan Iran yang ditandai dengan para pejuang Irak di garis depan ketika pertempuran sengit melawan teroris Daesh berlangsung, masih terukir di benak banyak orang Irak hingga saat ini.
Menurut pengamata, kehadiran besar-besaran mereka di pemakaman dua tokoh tersebut menjadi saksi bisu atas popularitas Soleimani di antara banyak warga Irak. Hal itu sekaligus memberi pesan kepada AS bahwa kini negara adidaya itu makin tidak disukai.
مسيرة تشييع نسوية لقاسم سليماني و ابو مهدي المهندس في كربلاء pic.twitter.com/mY7MG3NOul— Steven nabil (@thestevennabil) January 4, 2020
Secara keseluruhan, 10 orang – lima warga Irak dan lima warga Iran – tewas dalam serangan Jumat pagi saat iring-iringan mobil mereka di luar bandara Baghdad, ketika Soleimani tiba dari Suriah. Pembunuhan ini mengarah ke spekulasi bahwa intelijen Israel berperan.
Pada kesempatan ini, Perdana Menteri Irak Adel Abdel Mahdi bergabung dengan rekan Muhandis Hadi al-Ameri, ulama senior Ammar al-Hakim dan tokoh-tokoh penting lainnya saat mengantarkan dua tokoh terkenal itu ke pemakaman.
Ameri, yang dinobatkan sebagai penerus Muhandis, dan banyak pemimpin Irak lainnya telah meminta semua faksi di Irak untuk bersatu dan mengusir pasukan asing.
“Kami menyerukan semua pasukan nasional untuk menyatukan sikap mereka, untuk mengusir pasukan asing yang kehadirannya menjadi sia-sia di Irak,” kata Ameri kepada televisi nasional, Jumat (3/1/2020).
Iring-iringan itu berangkat sekitar Kadhimiya, sebuah distrik ziarah Baghdad, sebelum menuju ke pemerintah Zona Hijau dan distrik diplomatik dimana pemakaman kenegaraan diadakan dan dihadiri oleh para pejabat tinggi. Dari video yang ada, ratusan ribu pelayat ini juga nampak membawa poster Pemimpin Revolusi Islam Iran Ayatollah Seyyed Ali Khamenei.
Pentagon mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat bahwa Presiden Donald Trump telah memerintahkan militer AS untuk membunuh komandan utama Iran. Iran sendiri telah memperingatkan bahwa “balas dendam” sedang menunggu AS setelah serangan yang menewaskan pemimpin Pasukan Quds ini.{asa}
تشييع ابو مهدي المهندس و قاسم سليماني في بغداد pic.twitter.com/2gvyo91xTm— Steven nabil (@thestevennabil) January 4, 2020