DEMOKRASI.CO.ID - Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) juga mengalami banjir saat curah hujan dengan intensitas tinggi melanda Jabodetabek pada Selasa (31/12) hingga Rabu (1/1).
Banjir yang terjadi di Tol Japek ini terjadi di Km 24 selama seharian.
Sebagai pemegang wewenang, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono akhirnya angkat bicara terkait penyebab banjir di Tol Japek ini.
Ia mengakatakan, banjir itu disebabkan karena saluran drainase tersumbat proyek yang sedang berlangsung disekitar Km 24 Japek.
"Karena drainasenya tersumbat oleh kegiatan proyek, kita bongkar, mudah-mudahan sekarang sudah selesai," ucap Basuki di Istana Kepresidenan, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Jumat (3/1).
Lebih lanjut, Basuki tidak merinci proyek apa yang membuat saluran drainase itu tersumbat. Kantor Berita Politik RMOL menghimpun informasi bahwa saat ini sedang ada pengerjaan proyek Lintas Rel terpadu (LRT), proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Akan tetapi, Basuki hanya mengatakan bahwa dia telah mengirim ratusan pegawainya untuk melakukan pengecekan di lokasi-lokasi yang kebanjiran.
"Kami dari jam 8 mulai berangkatkan 287 pegawai PU, kami sebar sesuai dengan rekomendasi BNPB di 180 titik yang saat ini kebanjiran untuk mensurvei penyebab banjir, apakah ada tanggul yang jebol, apakah ada drainase yang tersumbat, apakah ada pompa yang rusak, atau yang lain-lain," beber Basuki.
Setelah itu, barulah pada Minggu (5/1), Basuki akan mengevaluasi hasil pengecekan tersebut, untuk selanjutnya dilakukan perbaikan.
"Minggu kami kumpul kita identifikasi apa yang harus kita lakukan, Senin kita lakukan karena tanggal 11, 12, 13, 14, 15 menurut BMKG merupakan puncak dari hujan di bulan Januari ini, jadi kita semua harus siap-siap," imbuh Basuki. [rmo]