DEMOKRASI.CO.ID - Masuknya kapal Pemerintah Komunis China ke Perairan Natuna, Kepulauan Riau merupakan ancaman yang sangat serius. Untuk itu pemerintah Joko Widodo harus memiliki sikap yang tegas terkait insiden ini.
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pun menanggapi kejadian ini dengan menyampaikan pandangannya lewat akun twitter resminya @AgusYudhoyono.
"Kita dukung pemerintah untuk terus menjaga batas-batas negara kita sesuai perjanjian internasional berdasarkan UNCLOS 1982," tulisnya pada Minggu (5/1).
Putra sulung Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini melanjutkan sesungguhnya kita menyadari bahwa hubungan Pemerintah Komunis China dengan Republik Indonesia (RI) harus dibina dengan baik.
Agus menyebut China adalah mitra lama Indonesia. Hubungan kedua bangsa sudah terjalin ratusan tahun melalui jalur ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik. Hubungan tersebut harus terus dipelihara atas dasar kesetaraan dan saling menghormati.
"Untuk itu, kami mendorong upaya diplomasi yang dilakukan @Kemenlu_RI dan ketegasan yang ditunjukkan TNI dalam menyelesaikan insiden ini," tegasnya.
"Pilihan untuk kembali menggunakan kebijakan “million friends zero enemy” yang diwarisi dari era Presiden @SBYudhoyono patut didukung semua pihak," sambungnya.
Tapi sekali lagi, AHY menegaskan upaya diplomasi ini ditempuh tanpa harus merugikan atau bahkan mengorbankan kedaulatan NKRI.
Menjaga kedaulatan NKRI, pada hakikatnya, adalah menjadi kewajiban seluruh warga negara Indonesia," demikian Agus. (Rmol)