DEMOKRASI.CO.ID - Di tengah upaya penanganan banjir, Ruhut Sitompul justru mengeruhkan jagat Twitter dengan menyebut Gubernur terpilih dengan cara SARA menjadi penyebab banjir.
“Ma’afkan Kami Tuhan, karena Kesombongan Orang yg terpilih menjadi Gubernur dgn cara SARA Ujaran Kebencian Fitnah & Teror Rakyat Jakarta & Sekitarnya menjadi Korban Bencana Hujan Banjir berkepanjangan karena Ibu Kota tidak Ditata dgn baik hanya Bersilat Lidah saja MERDEKA,” kata Ruhut melalui akun Twitter @ruhutsitompul, Kamis (2/1/2020).
Cuitan itu pun mendapat jawaban telak dari Rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC).
“Berhentilah menghina orang Islam. Agama kami mewajibkan kami memilih pemimpin seiman. Orang Papua dan orang Manado memilih pemimpinnya yang seiman. Apa yang salah?,” kata Rektor UIC Musni Umar melalui akun Twitter pribadinya, @musniumar.
Berhentilah menghina org Islam. Agama kami mewajibkan kami memilih pemimpin seiman. Org Papua dan org Manado memilih pemimpinnya yg seiman. Apa yg salah? https://t.co/stYaB7FMxy— Musni Umar (@musniumar) January 2, 2020
Jawaban Rektor UIC pun viral. Lebih dari 700 pengguna Twitter telah meretwitnya. Dan 2.200 lebih memberikan like-nya.
“Sabar prof. itu adalah orang yang sedang kehilangan masa ,ingin menghidupkan eksistensi kembali dan dia tidak sadar bahwa "setiap masa ada orangnya dan setiap orang ada masa nya" ,singkatnya post power syndrome..,” kata @222Robinhood
“Semakin kesini semakin tak bermutu ucapan nya, trs makna kata merdeka ditulis gede itu apa, setiap komen pasti diakhiri dengan kata merdeka hurup gede, apa dia bebas ngomong apa aja gitu artinya.... 🤪😂,” kata @utisurti