DEMOKRASI.CO.ID - Pemerintah Jokowi-Ma'ruf berencana akan menambah armada kapal berukuran besar untuk mengamankan perbatasan laut Indonesia. Upaya ini dilakukan untuk menjaga daerah laut Indonesia dari serbuan kapal-kapal asing.
"Ke depan Pak Prabowo tadi juga sudah bilang akan perbanyak kapal angkatan laut dan saya usul supaya Ocean going kapal," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan di Kantornya, Jakarta, Jumat (3/1).
Menko Luhut menyebut keinginan Prabowo menambah atau membeli kapal berukuran besar bukan tanpa sebab. Mengingat selama ini di Indonesia belum memiliki kapal besar untuk menjaga kedaulatan laut Indonesia.
"Kita enggak pernah ada (kapal besar) selama republik ini merdeka. Jadi sekarang ini tadi dengan Pak Prabowo tuh mau beli yang 138-140 meter," kata dia
Kendati begitu, Menko Luhut enggan berkomentar lebih jauh terkait dengan rencana pembelian kapal tersebut. Hanya saja dirinya menyebut tahun ini kapal besar tersebut siap masuk ke Tanah Air.
"Ya gatau (dari mana) urusan menhan lah saya mau tanya-tanya bagaimana. Walaupun saya tau masa saya cerita ke kau," sebutnya.
Prabowo Temui Menko Luhut
Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan. Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan baju safari berwarna cokelat.
Usai melangsungkan pertemuan, Prabowo mengaku telah banyak berbincang dengan Menko Luhut. Utamanya menyangkut hal-hal yang bersifat dengan urusan di masing-masing sektoral.
Tak hanya kepada Menko Luhut, Prabowo juga mengaku selalu melakukan koordinasi dengan beberapa menko lainnya. Seperti Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, maupun Kemenko Polhukam.
"Saya berkala koordinasi sama menko-menko. Menko Ekonomi, Polhukam ke pak Luhut juga. Kerja sama harus baik," katanya usai melangsungkan pertemuan di Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Jumat (3/1).
Bahas Laut Natuna
Dalam pertemuan ini, Prabowo juga mengaku telah berbincang mengenai nasib perairan Natuna yang saat ini telah diklaim China sebagai daerah teritorialnya. Namun, dalam persoalan itu pemerintah akan mengambil sikap, utamanya mencari jalan keluar yang tepat.
"Kita tentunya gini, kita masing masing ada sikap. Kita harus cari satu solusi baik lah di ujungnya. Saya kira ada solusi baik," jelas dia
Menurut Prabowo, solusi terbaik saat ini sangat tepat ketimbang mengambil langkah-langkah tindakan tegas. Sebab bagaimanapun kata dia, China merupakan negara sahabat Indonesia dalam hal perdagangan.
"Kita selesaikan dengan baik ya, bagaimanapun china negara sahabat," tandasnya.[mdk]