DEMOKRASI.CO.ID - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) meminta Presiden Joko Widodo untuk tidak ragu dalam mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pernyataan sikap ini disampaikan PB HMI, menyusul gejolak bilateral yang terjadi akibat klaim sepihak pemerintah China terhadap perairan Natuna Utara yang termasuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
"PB HMI minta Presiden Jokowi untuk tidak ragu sedikitpun dalam mempertahankan kedaulatan RI," ujar Pj. Ketua Umum PB HMI Arya Kharisma Hardy di Jakarta, Sabtu (04/01).
Arya mengatakan, sejatinya, terlalu banyak alasan untuk sekedar ragu terhadap pemerintah Indonesia dalam kasus ini. Namun, HMI percaya atas nama komitmen kepemimpinan dan jiwa nasionalisme.
Ia menambahkan, kendati pemerintah China sudah terlalu jauh menempatkan saham ekonomi dan politiknya di Indonesia, HMI tetap menaruh harapan kepada pemerintahan Jokowi untuk bersedia berkonfrontasi atau minimal berunding dengan China.
"Meskipun di saat yang sama, harus kita akui bahwa, pengklaiman China atas ZEE Indonesia itu tidak terlepas dari politik ekonomi Indonesia yang terlalu ramah terhadap investor China dan bersedia menandatangani kontrak utang luar negeri dari China dengan skema yang tak lazim," ujar Arya.
HMI juga mengritik performa Presiden Jokowi di forum Internasional.
"Performa minus Presiden Jokowi di forum Internasional turut menjadi titik lemah Indonesia dalam mempertahankan ZEE tersebut," ujar dia. (Rmol)