DEMOKRASI.CO.ID - Langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengatasi banjir kiriman dari wilayah selatan telah berhasil. Tampak dari muka air di Pintu Air Manggarai, Jalan Tambak, Manggarai, Jakarta Selatan yang telah surut pada Kamis (2/1).
Kepala Bidang Sungai dan Pantai Sistem Aliran Tengah, Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum memberi laporan tersebut pada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Effendy yang berkunjung ke lokasi.
Kepada keduanya, Ika memastikan bahwa status Pintu Air Manggarai sudah berada di fase Siaga 4.
"Dalam waktu dekat kita sudah sampai Siaga 4, ini (pintu air manggarai) kita kosongkan pak, supaya nanti ketika hujan (datang lagi) cukup kapasitasnya," terang Ika kepada Muhajir dan Doni, di lokasi Pintu Air Manggarai.
Dalam kesempatan itu, Menko PMK Muhajir menanyakan langkah antispatif yang bakal dilakukan jika curah hujan datang kembali.
Ika pun menjawab, pola buka tutup Pintu Air Manggarai akan dilakukan dengan memperhatikan debit air yang masuk dari daerah selatan, yakni Depok dan Bogor.
Selain itu, pasang surut ketinggian air laut juga terus dipantau oleh jajaran Dinas Sumber Daya Air Pemprov DKI, guna memastikan aliran dari Pintu Air Manggarai bisa berjalan lancar hingga ke hulu.
Ika bisa memastikan hal itu lantaran drainase yang sudah dibangun Pemprov DKI Jakarta telah diperbaharui dan bisa bertahan dalam jangka waktu 25 tahun kedepan.
"Kalau saluran drainase kami kala ulangnya 25 tahun. Jadi kalau begitu hujan yang terjadi lebih dari kala ulang 25 tahun ya akhirnya memang enggak cukup kapasitasnya pak," ucap Ika.
"Banjir yang terjadi kemarin itu masuknya sudah drainase kala ulang 100 tahun lebih pak," tambah Ika. [ljc]