Demokrasi.co.id Portal Berita Online Indonesia | Berita Terbaru Hari Ini Terkini Terhangat | Nasional Dunia Politik Ekonomi Keuangan Bisnis Hukum Olahraga Kesehatan Headline Peristiwa Selebritis Opini Daerah Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi Bandung Viral | Liputan Khusus Indonesia Dan Internasional.
DEMOKRASI.CO.ID - Kalau kamu mengetikkan “Gubernur Terbodoh” di pencarian Google, maka yang muncul adalah Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Hasil pencarian akan mengarah ke Line Today, Seword, Telset, dan Quora.
Begitu juga kalau "Gubernur Terbodoh" diketik pada pencarian Google Images, maka yang muncul adalah foto Anies Baswedan. Insiden ini serupa dengan yang dialami oleh Donald Trump pada 2018.
Kala itu, pengguna yang mengetikkan kata "idiot" akan melihat ulasan atau foto terkait Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Lalu, kenapa hal ini bisa terjadi?
Hal ini disebabkan oleh algoritma Google yang menampilkan hasil dengan keterikatan kuat atas kata kunci yang diketikkan. CEO Google, Sundar Pichai pernah menjelaskan bahwa Google menjelajah miliaran laman setiap pengguna mengetikkan kata kunci.
Google lalu mencocokkan laman tersebut dan memberikan peringkat berdasarkan lebih dari 200 indikasi. Indikasi ini berupa relevansi, popularitas, paling baru, dan cara orang lain menggunakannya.
Sebuah kiriman dibagikan oleh Anies Baswedan (@aniesbaswedan) pada
Begitulah cara mesin pencari Google menghadirkan hasil penelusuran terbaik untuk menjawab kata kunci yang diketikkan pengguna. Jadi, berkaitan yang dialami oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dia dihubungkan dengan kata kunci "Gubernur Terbodoh", karena ada artikel-artikel di dunia maya yang menyandingkan namanya dengan kata kunci tersebut.