DEMOKRASI.CO.ID - Iran tidak akan tinggal diam atas kematian Komandan Pasukan Al Quds, Qaseem Soleimani yang diserang Amerika Serikat (AS) di Irak. Akan ada balasan dari Republik Islam Iran atas kematian Soleimani yang berpangkat letnan jenderal.
“Ini Iran tidak bisa terima, tentu pemerintahnya punya rencana pambalasan,” ujar Gurubesar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (6/1).
Hikmahanto khawatir serangan Iran tidak hanya tertuju pada Amerika Serikat. Iran bisa saja berubah menjadi negara teroris yang mengancam negara-negara sekutu AS.
Selain itu, pihaknya mengkhawatirkan Iran akan berubah menjadi negara teroris dan mengancam negara-negara sekutu Amerika Serikat.
“Dikhawatirkan malah Iran berubah jadi negara teror ini berbahaya,” tambahnya.
Oleh karena itu, Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB turut berperan. Indonesia harus memberikan usul atau membahas aksi tersebut agar tidak berujung pada perang besar.
Terlebih banyak kalangan menyamakan kematian Soleimani bisa memicu perang dunia ketiga. Sebab kejadian itu mirip dengan pembunuhan putra mahkota Kerajaan Austria Hongaria, Franz Ferdinand di Sarajevo, sehingga memicu perang dunia pertama.
“Walaupun Indonesia anggota tidak tetap, tapi harus ada pembahasan segera sebelum masalah ini perang panas, mengikutsertakan negara-negara sekutu Iran untuk membalas,” tandasnya. [rm]