DEMOKRASI.CO.ID - Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif menilai wajar jika aksi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui para korban banjir disebut sebagai bentuk pencitraan.
Dilansir dari Wartaekonomi.co.id, Rabu (8/1/2020), ia pun meyakini jika Anies tidak menemui korban pun pasti akan mendapat hujatan. Menurut diam setiap kritikan yang hadir meski dijadikan masukan bagi Anies. Pasalnya, pro dan kontra kata dia pasti selalu ada.
"Saya sih bisa memaklumi kalau Pak Anies enggak berbuat itu (kunjungan ke korban banjir) malah juga diputar balik lagi, di-bully lagi. Enggak apa-apa lah," katanya kepada wartawan.
Lanjutnya, ia pun meyakini Anies tak akan terpengaruh terhadap sindiran-sindiran tersebut. Sambungnya, kekinian yang terpenting Anies harus lebih bersiaga dan telah bertanggungjawab atas peristiwa banjir Jakarta.
"Pak Anies tidak terpengaruh dengan itu, pokoknya setiap ada kejadian Pak Anies lebih cepat, sigap dan yang paling penting ini, Pak Anies bertanggungjawab," ucapnya.
Selain itu, ia pun membantah jika Anies tidak kongkret dalam mengatasi banjir Jakarta. Ia mengklaim Pemprov DKI Jakarta pada dasarnya telah mengantisipasi banjir, salah satunya dengan proyek pembangunan waduk, embung, dan drainase.
"Sudah dilakukan perbaikan itu dalam rangka mengantisipasi banjir. Kalau akan dihadapkan pada hujan ekstrem, bukan hujan intensitas tinggi, tapi hujan ekstrem itu kemarin itu mendekati angka 400 milimeter," tukasnya.[ljc]