logo
×

Sabtu, 18 Januari 2020

5 ABK Indonesia Kembali Diculik di Perairan Malaysia

5 ABK Indonesia Kembali Diculik di Perairan Malaysia

DEMOKRASI.CO.ID - Penculikan terhadap warga negara Indonesia (WNI) kembali terjadi di perairan Tambisan, Tungku Lahad Datu, Sabah, Malaysia. Kali ini, lima anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang menjadi korbannya.

Kelimanya ialah Arsyad bin Dahlan (42), Arizal Kastamiran (29), La Baa (32), Riswanto bin Hayono (27), dan Edi bin Lawalopo (53). Belum diketahui siapa yang menculik mereka.

Namun, dilansir Antara, lokasi penculikan kelimanya tak jauh dari titik di mana 3 nelayan Indonesia pernah diculik pada September 2019 lalu. Ketiga nelayan itu ialah Maharudin Lunani (48), Samiun Maneu (27), dan Muhammad Farhan (27). Ketiganya diculik komplotan Abu Sayyaf, namun ketiganya berhasil dibebaskan berkat operasi militer Filipina.

Masih dikutip dari Antara, penculikan kelima ABK asal Indonesia itu didapat dari informasi kepolisian Tambisan, Malaysia.

Kronologi Penculikan

Kepolisian Tambisan menyatakan, awalnya 8 ABK asal Indonesia menangkap ikan menggunakan kapal dengan izin terdaftar nomor SSK 00543/F, pada Kamis (16/1) pukul 20.00 waktu setempat. Kapal tersebut milik seorang WN Malaysia yang bermukim di Sandakan, Malaysia.

Kemudian kepolisian maritim Lahad Datu, Malaysia, menerima informasi penculikan pada Jumat (17/1) sekitar pukul 13.17 waktu setempat.

Setelah mendapatkan laporan itu, aparat kepolisian Lahad Datu bergerak mencari keberadaan kapal tersebut. Mereka menemukan kapal bergerak dari perairan Filipina memasuki Malaysia. Penemuan kapal itu berdasarkan pantauan radar Pos ATM Tambisan pada Jumat sekitar pukul 21.10 waktu setempat.

Selanjutnya, kepolisian Lahad Datu menahan kapal tersebut dan hanya menemukan 3 ABK asal Indonesia. Ketiga WNI yang ditemukan itu bernama Abdul Latif (37), Daeng Akbal (20), dan Pian bin Janiru (36). Sementara lima rekannya disandera.

Melalui siaran tertulis, kepolisian maritim Lahad Datu menyatakan para ABK tersebut dihampiri 6 orang bertopeng menggunakan kapal cepat saat menangkap ikan.

Setelah itu, para ABK bersama kapalnya dibawa ke perairan Filipina. Kemudian 5 ABK disandera, sedangkan 3 ABK dibiarkan pulang untuk membawa kapalnya kembali ke Tambisan.

Kini kepolisian Lahad Datu tengah mencari keberadaan 5 ABK asal Indonesia tersebut, apakah masih berada di perairan Malaysia atau tidak. Belum bisa dipastikan apakah kelima ABK tersebut disandera kelompok Abu Sayyaf.
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: