DEMOKRASI.CO.ID - Ratusan warga Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi masih bermalam di Gudang logistik milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat yang berada di dekat pintu masuk perumahan tersebut, Kamis malam (2/1).
Kepala Seksi Pemantauan Evaluasi Sumber Daya Darurat BNPB, Asep Supriatna mengatakan, sebanyak 200 orang masih mengungsi dan bermalam di tempat pengungsian yang berada di dalam Gudang logistik milik BNPB Pusat.
"Yang mengungsi disini untuk malam ini di Gudang Logistik BNPB Jatiasih ini terdata 200 jiwa, 76 KK (Kepala Keluarga) yang ada disini," ucap Asep Supriatna kepada Kantor Berita Politik RMOL saat ditemui di Gudang logistik BNPB, Kamis malam (2/1).
Asep mengakui, tidak semua warga Perumahan Pondok Gede Permai mengungsi di tempat pengungsian lantaran air banjir telah surut dan pada kembali kerumahnya masing-masing.
"Iya karena memang kan air sudah surut jadi warga kembali ke rumah untuk melakukan pembersihan," katanya.
Di Gudang logistik tersebut kata Asep, sudah tersedia berbagai fasilitas untuk warga yang mengungsi. Diantaranya makanan, obat-obatan, matras untuk tidur, selimut dan lainnya.
Selain itu, terdapat sekitar 100 ranjang untuk tidur khusus para lansia, ibu hamil, orang sakit serta balita. Sedangkan untuk warga yang sehat berada di sampingnya dengan tidur beralaskan matras dan selimut.
"Ranjang ini kita sediakan ada 100, ranjang ini kita khususkan bagi kelompok rentan jadi lansia, balita, ibu hamil. Jadi kita khususkan untuk itu, tapi kalau pengungsi yang sehat kita sediakan matras di sana dengan selimut," jelasnya.
Pantauan Kantor Berita Politik RMOL, di dalam Gudang logistik milik BNPB tersebut cukup luas untuk dijadikan tempat pengungsian tanpa takut kehujanan. Penerangan pun terbilang mencukupi.
Di tempat ini pula juga dimanfaatkan untuk Posko kesehatan bagi warga yang ingin mendapatkan fasilitas kesehatan maupun untuk berobat.
Terlihat pula banyak kardus yang berisi bantuan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah maupun dari warga yang ditampung ditempat itu.(rmol)