DEMOKRASI.CO.ID - Nama Wiranto seperti sedang “dibuang” oleh Partai Hanura yang sekarang dipimpin Oesman Sapta Odang (OSO).
Sehari jelang Munas Hanura, Ketua DPP Partai Hanura Benny Ramdhani sempat menggelar jumpa pers dan menyebut bahwa Wiranto tidak tercatat dalam bagan struktur Partai Hanura.
Penegasan disampaikan Benny untuk menanggapi pernyataan Wiranto yang sempat enggan mencopot jabatan Ketua Dewan Pembina Hanura usai terpilih jadi Ketua Wantimpres.
Benny mengurai, nama pendiri partainya itu tidak ada dalam daftar struktur Hanura. Bahkan dia menyebut Hanura tidak memiliki struktur Dewan Pembina, yang diklaim Wiranto. Di struktur hanya ada Dewan Pakar dan Penasihat Partai Hanura.
Bennt bahkan menunjukkan surat keputusan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) yang mengakui struktur Partai Hanura hasil Munas Solo.
Baginya, hasil Munas Bambu Apus yang mencantumkan jabatan Dewan Pembina di struktural partai secara otomatis sudah tidak berlaku. Sebab kepengurusan sah mengacu pada putusan Menkumham tanggal 25 November 2015.
Wiranto tidak tinggal diam menanggapi tuduhan tersebut. Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) mengingatkan Benny agar tidak sembarangan dalam berbicara.
Apalagi Benny mendasarkan ucapannya itu dengan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/ART) Munas Solo tahun 2015 yang lalu.
Benny, kata Wiranto, perlu mengingat bahwa hasil Munas Solo menyatakan bahwa dirinya ketua umum partai, bukan OSO. Artinya, Wiranto ingin menyebut bahwa dia lebih tahu tentang Hanura dibanding Benny.
“Dikatakan dalam struktur organ enggak ada Dewan pembina, sehingga saya katanya enggak perlu diundang. Tapi inget, hasil Munas di Solo ketua umumnya masih saya, bukan pak OSO. Jadi gimana?" ujar Wiranto dalam jumpa pers Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Rabu (18/12). (Rmol)