logo
×

Jumat, 20 Desember 2019

Usai Melahap Makanan dari Lima Calon Kades di Tinggi Raja, Ratusan Warga Asahan Keracunan

Usai Melahap Makanan dari Lima Calon Kades di Tinggi Raja, Ratusan Warga Asahan Keracunan

DEMOKRASI.CO.ID - Sebanyak 241 warga di Kecamatan Tinggi Raja, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara mendadak mengalami keracunan massal usai melahan makanan sumbangan dari lima calon kepala desa (Kades) setempat.

Sekretaris BPBD Kabupaten Asahan, Khaidir Sinaga menjelaskan para korban merupakan warga Dusun 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 Desa Tinggi Raja, Kecamatan Tingi Raja yang diketahui sebelumnya menyantap 2.000 ribu porsi nasi sumbangan yang dibagikan oleh lima orang calon Kades, Rabu (18/12/2019) dari siang hingga sore.

Hingga Jumat (20/12/2019) dinihari, dijelaskan Khaidir, BPBD Asahan mendata ada 241 warga mengalami gejala keracunan. “Sebanyak 30 orang menjalani rawat inap di Puskesmas Tinggi Raja, 29 orang dirujuk ke RSUD HAMS Kisaran, dan 4 orang dirujuk ke RSU Kartini Kisaran,” ujarnya, Jumat (20/12/2019) dinihari.

Selain itu, ditambahkannya ada seratusan warga menjalani rawat jalan akibat keracunan itu. “Sebanyak 132 orang rawat jalan di Puskesmas Tinggi Raja dan 46 orang berobat ke bidan desa setempat,” lanjutnya.

Khaidir mengungkapkan gejala keracunan dirasakan warga mulai Kamis (19/12/2019) dinihari sekira pukul 02.00 WIB. “Puncaknya pada Kamis pukul 15.30 WIB,” bebernya.

Setelah kejadian itu diketahui, BPBD dan aparat setempat meminta penanganan KLB (kejadian luar biasa) keracunan di Puskesmas Rawat Inap Tinggi Raja, RSUD H Abdul Manan Simatupang (HAMS), dan RSU Katarina Kisaran.

Saat ini, kata Khaidir, kasus keracunan tersebut masih diselidiki aparat berwenang. “Penyelidikan sedang dilakukan, termasuk olah TKP oleh Polsek Prapat Janji dan Dinkes Asahan,” ucapnya.

Pihaknya juga terus mengidentifikasi lanjutan terhadap warga yang masih ada terdampak keracunan makanan yang belum dievakuasi.[psid]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: