DEMOKRASI.CO.ID - Agus Sumpena (50), pedagang kopi yang menjadi korban tembak salah sasaran belum bisa menjalani operasi pengangkatan proyektil dari kepalanya. Sebab, ia terbentur oleh biaya.
Sebelumnya, Agus diberondong tembakan dari jarak dekat oleh satu dari tiga Orang Tidak Dikenal (OTK) saat berjualan kopi di pinggir jalan sebelum Gerbang Tol (GT) Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Jumat (20/12/2019) dini hari.
Dua peluru gotri diduga dari senapan airgun masih bersarang di dahi dan tulang rahangnya.
"Saya dibawa ke RS Cahya Kawaluyaan Padalarang, diberi penanganan pertama, suntik tetanus dan kemudian dirontgen, itu habis Rp 800 ribu, uangnya saya patungan sama anak," kata Agus saat ditemui detikcom, Minggu (22/12/2019).
"Dokter juga sempat mengusulkan agar peluru diambil, karena kemanusiaan. Tapi mungkin karena ada aturannya jadi enggak bisa, jadi saya dirujuk ke rumah sakit daerah Cibabat," ujar Agus melanjutkan.
Setelah dirawat, anak dari Agus menanyakan biaya operasi yang harus dibayarkan. "Katanya Rp 12-15 juta, saya bingung uang darimana. Penghasilan saya sehari-hari hanya dari jualan kopi dan rokok," ujarnya.
Ia pun kemudian memutuskan pulang sambil menunggu bantuan. "Katanya ada dari Dinsos KBB, tapi mungkin besok. Saya khawatir kalau dilama-lama bisa menjadi infeksi, apalagi sekarang rasanya tuh pusing," katanya. [dtk]