DEMOKRASI.CO.ID - Gagal bayar polis nasabah Jiwasraya hingga Rp 12,4 triliun terus memenuhi ruang perdebatan publik. Pada Minggu pagi (29/12), tanda pagar (tagar) #JiwasrayaSkandalPilpres menjadi trending di jagat Twitter.
Akun @abizia_ yang turut memviralkan tagar tersebut mendesak pemerintah untuk mengungkap secara terang benderang aliran dana Jiwasraya, sehingga gagal bayar dan merugi.
Tanpa pengungkapan tersebut, publik akan terus menduga-duga. Mulai dari mempertanyakan dugaan korupsi berjamaah di jajaran direksi atau sebatas kesalahan direksi dalam berinvestasi.
Atau #JiwasrayaSkandalPilpres apabila menjadi ATM oknum parpol dalam kontestasi tersebut?” tanyanya.
Senada itu, akun @diah_soewarno02 kembali mengingatkan arti pentingnya dalam memilih pemimpin. Jangan sampai, sosok pemimpin dipilih hanya karena mampu menarik simpati dengan pencitraan.
“Sebaiknya lihat rekam jejak prestasinya kepada negara. Jangan sampai menyesal kemudian,” tutur akun tersebut.
Sementara di satu sisi, dugaan adanya skandal pilpres pernah sempat mencuat lantaran salah satu petinggi Jiwasraya langsung menjabat sebagai tenaga ahli di Kantor Staf Presiden. Promosi jabatan yang diraih petinggi Jiwasraya itu dinilai aneh lantaran didapat saat perusahaan yang dikelola sedang merugi.
Sebuah gambar yang menampilkan empat wajah orang turut beredar dalam tagar yang trending. Di paling atas ada Harry Prasetyo yang disebutkan sebagai mantan Direktur Keuangan Jiwasraya dan Tenaga Ahli Utama KSP.
Disebutkan bahwa Harry menggelontorkan investasi ke MYRX dan RIMO dengan skema utang jangka menengah.
Di bawah Harry ada dua gambar wajah yaitu Benny Tjkorosaputro dan Teddy Tjokrosaputro. Benny adalah pemilik dan Komisiris Utama Hanson Internasional (MYRX). Disebutkan keterangan gagal bayar ke Jiwasraya dalam keterangan di bawah gambar Benny.
Sementara Teddy adalah Owner dan Presiden Direktur Internasional Lestari (RIMO), yang juga gagal bayar eke Jiwasraya.
Sedang wajah terakhir adalah anggota Dewan Pertimbangan Presiden Datok Sri Tahir, yang disebut sebagai owner Mayapada Group dan sedang mengakuisisi saham MYRX dan RIMO.
Entah apa yang ingin disampaikan dalam gambar tersebut. Gambar itu hanya diberi judul kecil di pojok kanan atas “Mapping” dan logo Jiwasraya. (Rmol)