DEMOKRASI.CO.ID - Ternyata mengurus keuangan di World Bank dan International Monetary Fund (IMF) itu jauh lebih mudah dibanding menjadi Menteri Keuangan di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani, ketika menghadiri acara seminar nasional "Perempuan Hebat Untuk Indonesia Maju", Minggu (22/12).
Menurutnya institusi internasional lebih memperjuangkan kesetaraan gender.
"Jadi mereka membutuhkan perempuan seperti saya sebagai face of the World Bank, sekaligus juga untuk menunjukkan bahwa perempuan itu bisa menduduki kedudukan tersebut," kata Sri Mulyani.
Menurut Sri Mulyani, kesempatan agar perempuan di seluruh dunia bisa menjadi bagian di dalam World Bank terbuka lebar.
Ia menceritakan pengalamannya saat menduduki posisi World Bank dan IMF.
"Saya mewakili Indonesia dan 11 negara yang lain, tujuan dari eksekutif director adalah memperjuangkan suara-suara dari anggota IMF terutama saat kita berbicara tentang program, isu-isu policy, dan kebijakan yang bisa mempengaruhi kebijakan negara," jelasnya.
Sri Mulyani menjadi managing director di World bank pada saat ia menjadi Menteri Keuangan bawah pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Hal itu tentu menjadi suatu kesempatan baginya untuk berkembang.
Pengalaman-pengalaman itulah yang membuat kepercayaan dirinya kian tumbuh. Sebagai perempuan ia merasa mampu melakukan sesuatu yang bermanfaat.
"Sebetulnya kalau di Indonesia sudah banyak mendapatkan contoh baik di level mikro keluarga," kata Sri Mulyani.
Masalah kepercayaan diri perempuan, bisa dihasilkan kombinasi dari keluarga yang memang tidak diberikan kesempatan yang sama, atau tidak pernah sedikitpun muncul keraguan bahwa perempuan beda dengan laki-laki.
Itu adalah pondasi awal, kalau dari keluarga dari kecil kita diperlakukan bahwa kamu itu berbeda, dalam artian lebih inverior itu kita sudah menyimpan beban besar kepada anak-anak," pungkasnya. (Rmol)