DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Joko Widodo resmi melantik lima orang Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Istana Negara, Jumat (20/12). Tumpak Hatorangan Panggabean dipilih Jokowi sebagai ketua.
Adapun empat orang lain yang menemani Tumpak, yakni mantan Hakim Agung Artidjo Alkostar, hakim Alberthina Ho, peneliti senior LIPI Syamsudin Haris, dan Haryono.
Analis politik dari Indonesia Political Opinion Dedi Kurnia Syah menaruh kepercayaan kepada Tumpak cs untuk mampu mengemban amanah menjadi Dewan Pengawas KPK.
“Tidak ada perasaan ekspresif, tetapi paling tidak kita harus memberikan kepercayaan pada Dewas untuk bekerja sesuai komitmen pemberantasan korupsi,” ujar Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (20/12).
Dedi menilai rekam jejak Tumpak Hatorangan Panggabean sebagai jaksa dan pimpinan KPK memang bagus. Tapi dari sisi kinerja di KPK, utamanya saat jadi Ketua, Tumpak tidak terlalu menonjol.
“Tumpak cukup bagus dari sisi rekam jejak, meskipun memang tidak menonjol saat berada di KPK dulu,” tandasnya.
Tumpak memang pernah menjadi pimpinan KPK pada periode 2003 hingga 2007. Pria kelahiran Sanggau, Kalimantan Barat itu kemudian menjabat sebagai ketua KPK menggantikan Ketua KPK Antasari Azhar yang dinonaktifkan karena terlibat kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen pada tahun 2009.
Namun jabatan itu hanya seumur jagung. Di tahun 2010, Tumpak langsung digantikan oleh Busyro Muqoddas.(rmol)