DEMOKRASI.CO.ID - Polres Metro Jakarta Barat menangkap pengemudi Lamborghini yang menodongkan pistol ke dua anak di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.
Pelaku bernama Abdul Malik, ditangkap di kediamannya di kawasan Jakarta Selatan, dan sudah ditetapkan sebagai tersangka.
“Pelaku sudah diringkus oleh Satreskrim Polres Jaksel, Senin (23/12/2019) malam di kediamannya, “ Kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, Selasa (24/12/2019).
Mantan Kabid Humas Jawa Barat itu juga menyebut pelaku merupakan pengusaha properti. “Pelaku seorang pengusaha,” ujar Andi.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Bastoni Purnama menjelaskan penangkapan Abdul Malik berdasarkan laporan kedua korban. Polisi kemudian memeriksa korban dan para saksi di lapangan serta CCTV.
Setelah itu, polisi mengetahui Lamborghini berpelat B-27-AYR milik Abdul Malik. “Menurut masyarakat tersebut dimiliki oleh warganya yang berinisial AM,” kata Bastoni.
Dari informasi itulah polisi menangkap Abdul Malik di kediamannya. Polisi menyita sejumlah barang bukti, mobil Lamborghini Gallardo tahun 2013, STNK, senjata api, hingga peluru. Abdul Malik sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.
“Kemudian peluru yang masih aktif ada 9 peluru,” kata Bastoni.
Sebelumnya, dua bocah SMA ditodong pistol oleh seorang pengemudi Lamborghini oranye di Kemang pada Sabtu (21/12) siang.
Salah satu korban, Aiman, saat itu bersama rekannya hendak membeli kopi di Kemang, dan di tengah jalan bertemu dengan pengendara Lamborghini.
“Anak saya namanya Aiman, dia taruh motor di tempat kakaknya terus dia pengin cari kopi gitu. Dia jalan berdua sama temannya, ke arah Kemang dia dengar suara mobil gerung-gerung. Namanya anak kelas 2 SMA, dengar mobil besar berarti dia pasti ‘oh ini mobil gede, mobil bagus’ jadi pas dia nengok ke belakang wih lambo (Lamborghini),” kata ibu Aiman, Ade.
Aiman dan temannya sempat bercanda dan mengatakan mobil Lamborghini itu merupakan milik mereka, lalu tertawa. Namun, pelaku tak terima dengan perkataan itu.
“Nah yang punya langsung buka kaca dan nodong pistol ke arah temannya Aiman. Pertama, karena dia yang ngomong pertama gitu. Jadi dia arah ke situ terus ngomong kata-kata kasar gitu dia terus akhirnya dia meletuskan pistol tiga kali. Nah temannya Aiman langsung lari ke arah supermarket,” ungkap Ade.
Akibat kejadian ini, kedua korban mengalami trauma berat dan tidak berani keluar rumah.
“Anak saya (Aiman) masih trauma, saya ajak ke jalan belum mau. Karena dia takut banget lihat pistol di (todong) ke arah perut dan enggak sampai jarak dua meter,” tutup Ade.[swa]