logo
×

Selasa, 03 Desember 2019

Pernyataan Gus Muwafiq Viral, Tagar #KamiBersamaRasulullahSAW Trending Topic

Pernyataan Gus Muwafiq Viral, Tagar #KamiBersamaRasulullahSAW Trending Topic

DEMOKRASI.CO.ID - Tanda pagar (tagar) #KamiBersamaRasulullahSAW jadi tren paling dibicarakan se-Indonesia di media sosial twitter (trending topic).

Pantauan hidayatullah.com pada Selasa (03/12/2019) sekitar pukul 10.00 WIB, tagar #KamiBersamaRasulullahSAW menempati peringkat teratas di jajaran trending topic Indonesia.

Lewat tagar ini, para pengguna media sosial menyampaikan kegundahannya atas kasus penghinaan Nabi Muhammad Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang belakangan mencuat.

Muhammad Said Didu lewat akun @msaid_didu mengungkapkan rasa sedihnya atas kasus penghinaan terhadap Rasulullah.

“Ya Allah di tengah malam ini saya sangat sedih, RasulMU Muhammad SAW yg digambarkan sebagai anak “tengil” oleh seorang yg katanya ulama. Kalau rasulMU saja digambarkan seperti itu maka betapa lbh rendahnya kamu sbg Umat Rasulullah di hadapan org tsb,” ungkapnya.

“Umat Islam memang harus bersikap tegas secara hukum terhadap berbagai upaya yang mengarah pada penistaan terhadap Rasulullah SAW. Ini sikap dasar bagi setiap Muslim. #KamiBersamaRasulullahSAW,” kicau akun Akun Kusman Sadik @kusmansadik, Selasa.

Akun MrJustinbinowo @JustinBinowo___ meminta agar Rasulullah jangan dibandingkan dengan manusia biasa.

“Manusia itu “lakon” di bumi ini
Tempat nya salah..
Tempat nya luput..
Tempatnya lepat..
Dan
Jangan bandingkan nabiullah sebagai manusia biasa.
Beristigfar lah
Bismillah..
#KamiBersamaRasulullahSAW
#KamiBersamaRasulullahSAW,” kicaunya.

Sementara Anisa @A_ni__sa mengajak penghina Rasulullah agar segera memohon ampun kepada Allah.

“Menghina Rasulullah Muhammad SAW maka :
” BERTOBAT LAH”sebelum mati…,” tulisnya.

Vardiah Hidayah @IqVandys berkicau:
“Gus…ceramah kek gituan dpt amplop brp sih?
Di mn2 ceramah maulid bicara sjarah perjuangan nabi sbagai Uswatun khasanah.
Kek gk ada bhn selain umbel..
Msh aja ngelès bilangnya ini tantangan milenial, emangnya Dai2 lain gk ketemu milenial? #KamiBersamaRasulullahSAW.”

ULL_Bima_Dompu_NTB @UllbimaNtb menggunggah video ceramah Ahmad Muwafiq yang menyinggung Rasulullah, seraya menuliskan, “Kakeknya Nabi Muhammad Saw itu bangsawan Arab. Bangsawan, penjaga Ka’bah, kepala Kabilah pedagang yg dihormati untuk suku2 di jazirah Arab !”

“Masa Nabi dibilang ketika kecil rembes & tdk terurus ? Kakek Nabi (Abdul Muththolib) sangat menyayangi Nabi. #KamiBersamaRasulullahSAW,” kicaunya juga.

Sebelumnya, penceramah yang populer di Youtube, Ahmad Muwafiq, menyampaikan permintaan maafnya atas ceramahnya yang dinilai merendahkan dan melecehkan pribadi Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam.

“Demi Allah tidak ada sedikitpun saya menghina Rasulullah,” ujarnya lewat videonya yang diunggah akun resmi Nahdlatul Ulama @nahdlatululama di twitter kemarin pantauan hidayatullah.com pada Selasa (03/12/2019).

Terkait ceramahnya, Muwafiq mengatakan, “Ini bukan masalah keyakinan, ini tantangan. Kita sering ditantang untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan milenial yang kadang kita sendiri sudah enggak tahu jawabannya karena mereka sudah enggak percaya dengan jawaban-jawaban kita.”

Muwafiq mengaku sejak kecil dididik untuk menghargai Rasulullah.

“Untuk seluruh kaum Muslimin di Indonesia, apabila kalimat ini dianggap terlalu lancang, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Tidak ada maksud menghina, mungkin hanya inilah cara Allah menegur agar ada lebih adab terhadap Rasulullah dengan kalimat-kalimat yang sebenarnya sederhana tapi beberapa orang menganggap ini kalimat yang cukup berat. Kepada seluruh kaum Muslimin saya mohon maaf,” pungkasnya.

Sebelumnya lagi, putri Proklamator Indonesia, Sukmawati Soekarnoputri pada sebuah diskusi bertajuk ‘Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme’ membanding-bandingkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam dengan Presiden pertama Indonesia Ir Soekarno.*
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: