DEMOKRASI.CO.ID - Evaluasi tingginya harga avtur yang bakal dilakukan Kemenko Kemaritiman dan Investasi merupakan langkah tepat.
Sebab selama ini, harga bahan bakar pesawat dalam negeri masih lebih mahal dibandingkan dengan negara lain.
"Pak LBP (Luhut Binsar Panjaitan) benar-benar sangat peduli dengan perusahaan penerbangan nasional yang memang lagi berdarah-darah keuangannya karena harga avtur di bandara Indonesia mahal dibandingkan di Singapura, Malaysia dan negara lain," kata Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (3/12).
Selain perawatan, avtur merupakan bagian dengan biaya yang tinggi dalam biaya operasional industri penerbangan.
Hal ini pula yang harus menjadi fokus Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk membereskan penyebab di balik tingginya harga avtur, salah satunya keberadaan broker yang disinyalir menjadi penyebab mahalnya avtur di Tanah Air.
"Ini tugas pertama Ahok untuk bisa memberantas broker-broker impor avtur ke Pertamina di mana seharusnya bisa mengimpor langsung dari NOC (National Oil Company) yang memproduksi avtur di luar negeri," jelasnya.
Bukan tanpa sebab, mahalnya avtur sangat memengaruhi angka transaksi perdagangan luar negeri Indonesia yang menuju minus dan makin memperlemah kurs rupiah.
"Semoga Pak Ahok bisa dan mengerti cara menurunkan harga avtur dan bila perlu menurunkan harga BBM yang sudah mencekik masyarakat," tandasnya. (Rmol)