DEMOKRASI.CO.ID - Pembukaan serta peresmian kota baru Samjiyon di Korea Utara awal pekan ini digelar dengan megah dan meriah. Sederet pejabat top Korea Utara hadir untuk menjadi saksi dari era baru pembangunan modern di Korea Utara.
Pembukaan secara simbolis dilakukan dengan upacara pemotongan pita oleh pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Diiringi musik serta sambutan dari angkatan bersenjata Korea Utara, Kim Jong Un hadir untuk membuka kota yang menjadi lambang peradaban modern tersebut.
Secara personal, kota itu memiliki makna tersendiri bagi Kim Jong Un. Pasalnya, kota itu terletak dekat dengan Gunung Paektu yang dianggap suci oleh warga Korea Utara. Di gunung itulah, ayah Kim Jong Un yang juga pernah memipin Korea Utara, Kim Jong Il lahir.
Menurut keterangan Kedutaan Besar Korea Utara di Jakarta, seperti yang diterima redaksi, dalam upacara tersebut turut hadir sejumlah pejabat Partai Pekerja Korea Utara seperti anggota Presidium dari Biro Politik Komite Sentral Partai Pekerja Choe Ryong Hae dan wakil ketua pertama Komisi Urusan Negara Korea Utara dan presiden Presidium Majelis Rakyat Tertinggi Pak Pong Ju.
Selain itu, Perdana Menteri Korea Utara Kim Jae Ryong pun ikut hadir.
Upacara pembukaan diawali dengan sambutan yang disampaikan oleh Choe Ryong Hae. Dalam sambutannya, dia mengatakan bahwa kota tersebut dibangun atas semangat untuk menjadikan wilayah itu bukan hanya dekat dengan tempat kelahiran Kim Jong Il, tapi juga menjadi "surga" bagi warga Korea Utara.
Di kota itu pula lah tertanam semangat revolusioner yang kuat dari kesatuan warga Korea Utara. Kota itu sekaligus menjadi bukti dari kemandirian Korea Utara.
Upacara pembukaan mencapai puncaknya ketika Kim Jong Un memotong pita merah di kota tersebut. Kelap-kelip kembang api dilepaskan ke udara bersamaan dengan balon-balon berwarna-warni yang menghiasi langit di atas kota Samjiyon.
Namun kemeriahan tidak berhenti sampai di situ. Tidak lama setelah upacara pembukaan, digelar pawai di jalanan kota baru tersebut yang disambut oleh warga yang ikut menyambut kehadiran kota modern tersebut.
