DEMOKRASI.CO.ID - Sebanyak 15 orang tewas dalam serangan bersenjata di wilayah selatan Thailand dengan masyoritas penduduk muslim. Serangan ini disebut menargetkan pos pemeriksaan keamanan di wilayah tersebut.
Jurubicara Militer, Kolonel Pramote Prom-in mengungkapkan, seorang perwira polisi dan relawan desa turut menjadi korban dalam serangan tunggal yang terjadi Selasa malam (5/11).
"Dua belas tewas di tempat kejadian, dua lagi tewas di rumah sakit dan satu meninggal pagi ini. Lima lainnya luka-luka," ujarnya dilansir Al Jazeera, Rabu (6/11).
Ia mengungkapkan, para pelaku penyerangan menggunakan senapan M-16 dari pos pemeriksaan. Namun tidak ada klaim pertanggungjawaban dari siapapun atas peristiwa tersebut.
"Ini kemungkinan perbuatan para pemberontak. Ini adalah salah satu serangan terbesar dalam beberapa waktu terakhir," tambahnya.
Wilayah selatan Thailand sendiri diisi oleh penduduk yang mayoritas beretnis muslim melayu. Namun wilayah ini juga terdapat beberapa kelompok pemberontak yang menggaungkan usaha separatisme.
Karena itu, wilayah ini berada di bawah darurat militer yang sangat diawasi oleh militer dan kadang-kadang dikelola dengan sukarelawan sipil yang terlatih. [rm]