DEMOKRASI.CO.ID - Sebuah video diduga Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) Arie Gumilar viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Arie Gumilar mengajak seluruh pekerja PT Pertamina menolak Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok memimpin perusahaan plat merah itu.
Pernyataan itu disampaikan dalam sebuah acara di sebuah ruangan yang cukup besar lengkap dengan pangung dan layar besar.
Arie menyatakan, penolakan terhadap Ahok itu bukan didasarkan para perbedaan agama, melainkan dari sisi logis.
Menurutnya, pertamina adalah sebuah perusahaan besar dan strategis yang bertujuab memberikan pelayanan kepada seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
“Dan itu harus aman, tenteram, lancar,” ujarnya dengan lantang.
Arie mengaku khawatir jika Pertamina dipimpin oleh sosok yang berperangi kasar, berbicara kotor dan membuat kegaduhan, maka akan membuat pertamina akan selalu ribut.
“Kalau kita selalu ribut di dalam, bagaimana kita bisa memberikan pelayanan prima ke masyarakat?” katanya.
“Tujuan pertamina adalah memberikan pelayanan ke rakyat. Ini yang kami jaga,” sambungnya.
Arie juga membantah bahwa penolakan tersebut lantaran perbedaan agama dengan Ahok.
“Tetapi Ahok juga punya rekam jejak kriminal, yang membuat Ahok dipenjara satu tahun enam bulan,” tutur Arie.
Arie lantas menyebut Ahok sebagai seorang residivis dan tidak pantas memimpin perusahaan strategis.
“Artinya apa? Residivis sebaiknya tidak menjadi pimpinan perusahaan strategis,” tekan dia yang disambut tepuk tangan hadirin.
Arie lalu mengaku dirinya mendapat ‘serangan’ melalui media sosial.
“Saya secara pribadi diserang dan dibully oleh para buzzer. Tapi nggak papa, itu resiko seorang pemimpin ketua serikat pekerja,” katanya.
Ia juga menginformasikan bahwa dirinya mendapat pesan melalui WhatsApp terkait serikat pekerja yang ia pimpin.
“Serikat pekerja saat ini dikategorikan sebagai organisasi radikal,” kata dia.
“Ya, lawan yah? Lawan?” pekiknya disambut hadirin.
Arie juga meminta rekan-rekannya untuk bersiap diri menggelar aksi secara nasional untuk menolak Ahok memimpin Pertamina.
“Siap temen-temen untuk aksi? Siap? Lawan?” pekiknya lagi yang disambut para hadirin di ruangan itu.
Sementara, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan tak kalah memberikan pembelaan terhadap Ahok.
Hal itu terkait dengan penolakan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB).
Sebaliknya, Luhut mengaku heran dengan kelakuan organisasi pimpinan Arie Gumilar tersebut.
“Emang dia (FSPPB) siapa? Kenapa? Enggak masalah,” ujar Luhut ditemui di kantornya, di Jakarta, Selasa (19/11/2019).
Sebaliknya, Luhut tak mempermasalahkan jika benar Ahok memimpin perusahaan plat merah di bidang energi itu.
Luhut juga menilai mantan Gubernur DKI Jakarta itu adalah sosok yang baik dan memiliki kinerja yang baik pula.
“Kalau dia (Ahok) orang baik,” ujarnya.
Luhut jua meyakini, Ahok adalah satu-satunya orang yang bisa ‘membersihkan’ Pertamina yang rentan terhadap kasus korupsi.
“(Ahok) Itu orang baik. (Pertamina) Mau dibikin lurus, bersih ya, masak enggak mau dibersihin?” pungkasnya.[psi]
Part II— Shalom (@yusuf_dumdum) 17 November 2019
Kenapa orang ini takut banget dengan @basuki_btp ? Siapa dia?
Setahu saya, yang takut banget sama BTP selama ini kalau gak maling ya rampok! Maling dan rampok itu sama2 teroris!#EraseTerroristFromEarth pic.twitter.com/y9OcCp5Abr