DEMOKRASI.CO.ID - Presiden Filipina Rodrigo Duterte memecat wakil presiden Leni Robredo dari peran pemberantasan narkoba karena dinilai merusak kampanye.
Leni Robredo yang merupakan saingan politik Duterte yang dipilih secara terpisah dari Duterte, menerima peran itu lebih dari dua minggu yang lalu.
Namun Robredo membuat marah Duterte dengan mengkritik pendekatan Duterte yang berpusat pada polisi untuk memerangi narkoba.
Juru bicara kepresidenan Salvador Panelo menyebut bahwa salah satu alasan pemecatannya adalah pertemuan Robredo dengan pejabat PBB di Manila dan kedutaan besar Amerika Serikat.
"Wakil presiden mengambil terlalu banyak perhatian internasional tentang masalah ini, terutama dari orang atau entitas yang tahu sedikit atau tidak sama sekali tentang situasi kita, selain bias mereka sendiri atau prasangka yang tidak berdasar," kata Panelo dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat Channel News Asia.
Panelo mengatakan, Robredo telah gagal untuk membahas dengan presiden rencananya untuk mengatasi masalah narkoba di negara itu dan Duterte telah bersabar dengannya.
Diketahui bahwa perang melawan narkoba merupakan kebijakan utama Duterte. Kebijakan tersebut telah menyebabkan kekhawatiran internasional terutama terkait masalah pelanggaran HAM, yakni pembunuhan mengejutkan oleh polisi. (Rmol)