DEMOKRASI.CO.ID - Ustadz Abdul Somad alias UAS menjadi penceramah di Masjid Kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa, 19 November 2019 lalu. Tapi, kehadiran UAS justru menuai polemik.
Menurut Ketua KPK Agus Rahardjo, kehadiran UAS di lembaga antirasuah bukan diundang secara resmi, melainkan oleh segelintir pegawai. Sementara dalam ceramahnya di KPK, UAS menceritakan pernah datang ke salah satu kantor untuk memberikan tausiah. Tapi, ia merahasiakan nama kantor demi menjaga kode etik jurnalistik.
"Kata dia, 'Ustaz Somad pernah enggak ketemu Pegawai KPK? Kata saya, belum," kata UAS dikutip dari YouTube.
Kemudian, UAS bertanya balik kenapa memangnya dengan pegawai KPK. Menurut orang itu, mereka (pegawai KPK) pernah datang ke kantor itu terus dijamu layaknya tamu dengan memberikan makanan dan minuman. Tapi, pegawai KPK tidak mau.
"Kata mereka, 'saya sudah bawa air minum sendiri'. Air minum pun tak mau. Masih manusia mereka, manusia juga. Tapi cerita ini sudah lama sekitar 3 atau 5 tahun lalu. Apa sekarang masih begitu? Wallahu a'lam bishawab," ujarnya.
Nah, UAS bakal datang lagi ke kantor orang yang pernah cerita tentang integritas pegawai KPK yang sangat luar biasa itu. Sebab, pegawai KPK dikasih air minum tapi menolak lantaran sudah bawa air minum sendiri dari kantornya.
"Di tempat lain saya dikasih air minum, saya minum. Tapi di sini (KPK) saya ingin balas bahwa saya punya integritas. Saya nanti akan datang lagi ke bapak yang dulu bicara kepada saya. Nanti saya katakan, bapak saya pun ceramah di masjid mereka, ketika mereka kasih air minum, saya katakan kalau saya bawa dari rumah," tuturnya sambil bercanda.
Karena, kata dia, setiap tetes air ini akan diminta pertanggungjawaban di hadapan oleh Allah SWT.
"Ini (air) dibeli dari mana? Ini uang negara, tidak ada nama saya dalam anggaran ini. Jangan sampai hancur amal saya, pahala ceramah-ceramah saya semuanya habis hanya karena air 600 mililiter, integritas harus kita jaga. Takbir. Masya Allah, pantang dipancing," ucap dia.
Yang jelas, kata dia, sekarang memang integritas paling mahal, begitu juga harga diri. Menurut UAS, integritas juga harus menjaga kesucian melalui makanan, kendaraan dan lainnya seperti yang diajarkan dalam ajaran Islam.
"Berapa banyak orang menjual harga dirinya karena ada yang lebih mahal dari dalam diri dia, dunia. Sedangkan, dunia beserta isinya hanyalah setengah sayap nyamuk, begitu digambarkan Nabi Muhammad SAW mengatakan," tandasnya. [viva]