DEMOKRASI.CO.ID - Belakangan muncul beragam persoalan baru yang seakan diciptakan untuk memperkeruh kondisi bangsa saat ini.
Mulai dari kegaduhan penunjukan Basuki Tjahaja Purnama sebagai bos Pertamina, hingga pernyataan putri Presiden pertama RI Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri yang membandingkan ayahnya dengan Nabi Muhammad SAW.
Kemunculan mereka makin memperkeruh kondisi di tengah lemahnya perekonomian bangsa yang diprediksi tak akan melebihi target pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen.
Melihat kondisi saat ini, mantan Jurubicara Presiden Abdurrahman Wahid, Adhie Massardi mengibaratkan keadaan bagsa ini seperti bara api.
"Nyungsepnya perekonomian nasional adalah nyala api dalam sekam kehidupan sosial politik di negeri ini," kata Adhie dalam akun twitternya, Senin (25/11).
Kondisi itu makin diperparah dengan kemunculan narasi Sukmawati, pernyataan politisi PDIP, Dewi Tanjung yang menuding penyiraman air keras Novel Baswedan sebagai rekayasa, hingga terbaru soal kehadiran Ustaz Abdul Somad di KPK.
"Sedangkan pernyataan Sukmawati, Dewi Tanjung, Ketua KPK soal UAS, Ahok di BUMN adalah kayu bakar yang ditumpuk di atasnya (api dalam sekam). Jadi kian mencekam!" tegasnya.
Dengan adanya fenomena tersebut, ada dua tugas moral yang harus dilakukan publik agar persoalan tidak semakin runyam.
"Pertama mencegah agar api dalam sekam itu tidak menyeruak menembus batas. Kedua mengurangi tumpukan kayu bakar di atasnya. Untuk itu perlu kesabaran dan kecintaan luar biasa pada rakyat (bangsa) dan negara," tandasnya.(rmol)