DEMOKRASI.CO.ID - Hari Guru Nasional yang selalu diperingati setiap 25 November, masih terasa datar bagi sebagian besar pendidik di negeri ini. Meski disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, tak ada penghargaan tinggi yang mereka rasakan.
Faktanya, masih banyak guru honorer di Indonesia yang bergaji hanya Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu per bulan. Bak langit dan bumi dengan gaji staf khusus presiden yang bergaji Rp 51 juta per bulan.
"Di #HariGuruNasional2019 ada yang melukai dan mencederai rasa keadilan rakyat. Rp 300 ribu untuk gaji guru honorer. Bertugas bisa setiap hari, tak peduli hari libur. Rp 51 juta untuk gaji stafsus presiden yang tidak punya bidang tugas. Bertugas bisa seminggu atau dua minggu sekali," kritik Iwan Sumule melalui akun Twitter @IwanSumule_86.
Kondisi makin ironis, karena menurut Iwan Sumule, orang nomor satu di Indonesia mengaku kaget ada guru yang bergaji tak lebih dari 300 ribu per bulan.
Selamat #HariGuru, pahlawan yang terabaikan. Masih ada gaji Guru 150-300 ribu/bln. Pak @jokowi pun sempat kaget. Tapi kaget bohongan," ucap Ketua DPP Partai Gerindra ini, Senin (25/11).
"Sebab beberapa hari sebelum #HariGuru, @jokowi angkat Stafsus bergaji 51 juta/bln, kerja bisa 1/2 minggu sekali. Kami terluka!" tandasnya.(rmol)