DEMOKRASI.CO.ID - Video yang diduga menampilkan pengeroyokan suporter Timnas Indonesia oleh orang Malaysia viral dan membuat Polis Diraja Malaysia (PDRM) melakukan penyelidikan. PDRM menduga video itu sengaja disebar untuk mengadu domba Indonesia dan Malaysia.
"Penyebaran video berkenaan dipercayai dibuat dengan niat untuk memburukkan reputasi Malaysia serta menjejaskan hubungan baik antara Malaysia dan Indonesia," kata Pengarah Jabatan Siasatan Jenayah PDRM, Dato' Huzir Bin Mohamed dalam keterangan tertulis yang diunggah di akun Twitter PDRM sebagaimana dilihat detikcom Sabtu (23/11/2019).
Pihak PDRM juga menilai penyebaran video tersebut bisa membahayakan keselamatan WN Malaysia yang ada di Indonesia. Saat ini, PDRM terus melakukan penyelidikan untuk mencari tahu fakta terkait video yang tersebut.
"PDRM dengan kerjasama Suruhanjaya Komunikasi dan Multimedia Malaysia, sedang menjalankan siasatan yang terperinci berkenaan video tersebut," ucapnya.
PDRM juga mengimbau semua pihak tidak lagi menyebar video berdurasi 48 detik tersebut. Selain itu, PDRM juga mengimbau orang-orang yang merasa menjadi korban pengeroyokan dalam video tersebut melapor.
"Orang ramai dinasihat untuk tidak menyebarkan video tersebut kerana dikhuatiri ianya mampu mencetuskan kemarahan masyarakat di negara ini mahupun masyarakat Indonesia. Keamanan dan hubungan baik antara kedua-dua negara tidak sewajarnya dicalarkan dengan penyebaran video yang tidak diketahui kesahihannya ini," tutur Dato' Huzir.
Sebelumnya, dugaan pengeroyokan itu terungkap melalui video yang viral di media sosial. Dalam video tersebut, terlihat dua orang suporter Indonesia dihajar oleh sekelompok pendukung Malaysia.
KBRI Kuala Lumpur kemudian menjelaskan kronologi pengeroyokan itu. Pengeroyokan terhadap WNI itu terjadi pada Senin (18/11) lalu di Bukit Bintang, Kuala Lumpur, Malaysia. Dua suporter Indonesia yang sedang tak mengenakan atribut tetiba dikeroyok oleh sejumlah orang.
Suporter Garuda diketahui memang berangkat ke negara tetangga untuk menonton Timnas Malaysia vs Indonesia di kualifikasi Piala Dunia 2022 yang digelar pada Selasa (19/11).
"Saat itu mereka ada di Bukit Bintang didatangi sekelompok orang Malaysia, ditanya apakah kamu suporter Indonesia atau Malaysia. Karena mereka menjawab dengan logat Indonesia terus langsung mereka dikeroyok oleh orang itu. Sementara seperti itu. Memang pada saat kejadian tidak ada atribut baik dari korban maupun pelaku," jelas Kepala Fungsi Konsuler KBRI Kuala Lumpur, Yusron Ambary dalam pernyataan pers yang disiarkan di channel YouTube KBRI KL, Jumat (22/11).
Menpora Malaysia Syed Saddiq juga telah dengan sigap menanggapi insiden pengeroyokan tersebut. Lewat Twitter resminya, dia berjanji akan memerintahkan PDRM untuk mengusut kejadian ini secara transparan dan adil. [dtk]