logo
×

Kamis, 28 November 2019

Paus Fransiskus: Benar, Ada Korupsi di Vatikan

Paus Fransiskus: Benar, Ada Korupsi di Vatikan

DEMOKRASI.CO.ID - Paus Fransiskus,  imam tertinggi Katolik sedunia, mengakui ada praktik korupsi yang terjadi di Vatikan. Ia menyebut hal tersebut sebagai sebuah skandal.

Pernyataan Paus ini menandai kali pertama ia mengakui adanya praktik korupsi dalam sistem keuangan Vatikan. Sejumlah bukti pun juga sudah dikumpulkan.

"Ada korupsi, jelas. Dengan interogasi kita akan melihat apakah mereka bersalah atau tidak. Ini adalah perbuatan tercela, tidak pantas ini terjadi di Vatikan," ujar Paus Fransiskus dalam konferensi persnya di dalam pesawat saat perjalanan pulang dari Jepang, Selasa (26/11), seperti disadur dari DW Indonesia.

Sri Paus mengatakan kepada awak media bahwa saat ini penyelidikan tengah berlangsung terhadap dugaan penipuan dan penyalahgunaan anggaran Peter Pence, dana amal Paus, yang digunakan untuk membeli properti mewah di pusat kota London, Inggris, senilai € 150 juta atau setara dengan Rp 240 miliar.

Sebelumnya, Paus mengatakan bahwa pembelian properti tersebut belum tentu penyalahgunaan dana amal tapi sebagai bentuk investasi.

"Anda bisa membeli properti, kemudian menyewakannya, menjualnya. Namun, itu dilakukan demi kebaikan bagi mereka yang membutuhkan," terangnya.

"Apa yang terjadi, telah terjadi, sebuah skandal. Mereka melakukan perbuatan yang melanggar," tambah Paus.

Ini adalah pernyataan publik pertama yang disampaikan Paus Fransiskus terkait isu praktik korupsi di Vatikan. Ia menekankan bahwa penyelidikan sejauh ini berjalan dengan baik.

Ada lima petugas administrasi Vatikan yang diskors dan kini tengah menjalani pemeriksaan, dua di antaranya merupakan pejabat senior.

Terungkapnya praktik korupsi tersebut berawal dari kecurigaan auditor keuangan Vatikan akan adanya praktik tersebut.

"Untuk pertama kalinya, perbuatan kotor terungkap dari dalam Vatikan, bukan dari luar," papar Paus. [sc]
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: