DEMOKRASI.CO.ID - Tidak ada hal istimewa dari rencana Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk mengirim taruna belajar ke Amerika Serikat.
Begitu dikatakan Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid usai menjadi pembicara di workshop "Golkar dan Kemajuan Indonesia" di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Rabu (20/11).
"Kita memang kerjasama dengan Amerika Serikat dan saling pertukaran prajurit kok," ujar Meutya.
Belakangan, rencana Prabowo tersebut menuai pertanyaan publik. Terutama, soal mengapa taruna harus belajar di luar negeri.
Dikatakan Meutya, memang ada kerjasama pertahanan diantara Indonesia dan Amerika Serikat di mana di dalamnya termasuk pertukaran siswa taruna.
"Memang dalam kerjasama pertahanan itu memang biasanya ada pertukaran untuk prajurit, menurut saya itu hal biasa," tukas politisi Golkar ini. (Rmol)