DEMOKRASI.CO.ID - Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) KH Ahmad Sobri Lubis menyangkal tuduhan bahwa Habib Rizieq Shihab (HRS) betah di Arab Saudi dan tak berani pulang ke Tanah Air.
Dia menegaskan satu-satunya penghalang adalah permintaan cekal oleh pemerintah Indonesia. Karena itu, Reuni Akbar Alumni 212 pada 2 Desember mendatang akan jadi momentum perjuangan umat Islam mengembalikan HRS. Berdoa dan bermunajat kepada Tuhan Yang Maha Esa, satu-satunya jalan yang saat ini bisa dilakukan.
“Masalahnya untuk bisa pulang bukan tiket, denda dan sebagainya. Habib sudah tiga kali beli tiket berusaha keluar dari Saudi, tapi gagal. Masih ada cekal atas permintaan pihak Indonesia,” ujarnya di Jakarta Selatan, Sabtu (23/12).
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD telah membantah tudingan pencekalan oleh pemerintah. Dia mengaku sudah mengecek ke seluruh instansi pemerintah bahwa tidak ada pencekalan terhadap HRS.
“Kalau saya sebagai pemerintah, kalau Habib Rizieq punya masalah hukum saya harus melindungi, kalau ingin pulang saya pulangkan, tetapi kan dia tidak pernah lapor masalahnya apa,” ujar Mahfud dalam wawancara live di sebuah televisi swasta, Selasa (19/11) malam.
Sobri meragukan klaim-kali itu. Dia menganggap pemerintah tak pernah serius mengupayakan kepulangan Imam Besar FPI ini. Jika disebut bahwa Arab Saudi yang mencekal, Sobri mengatakan bahwa Saudi tak ada kepentingan di situ.
“Saudi enggak punya kepentingan, Habib enggak punya usaha besar, jadi apanya yang dipermasalahkan,” kata Sobri. (iid)
