logo
×

Rabu, 06 November 2019

Diblokade Negara-negara Arab Sejak 2017, Ekonomi Qatar Berhasil Maju

Diblokade Negara-negara Arab Sejak 2017, Ekonomi Qatar Berhasil Maju

DEMOKRASI.CO.ID - Qatar berhasil mengatasi efek dari blokade yang diberlakukan oleh negara-negara Arab pada tahun 2017 silam.

Begitu kata Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani kepada Dewan Shura Qatar pada hari Selasa (5/11). Dalam kesepatan itu, dia menguraikan pencapaian ekonomi negara itu dan mengatakan negara Teluk akan terus mengembangkan ketahanan pangan dan sektor energi terbarukan sambil bekerja untuk lebih mendiversifikasi ekonominya.

"Kami telah mengatasi hambatan blokade dan kami juga semakin dekat untuk mencapai visi nasional Qatar untuk tahun 2030," kata emir itu.

Sheikh Tamim lebih lanjut mengatakan, Qatar selalu siap untuk menyelesaikan perbedaan berdasarkan pada prinsip saling menghormati dan tidak campur tangan dalam urusan internal.

Sementara itu di bidang ekonomi, sang emir mengatakan bahwa Qatar akan membukukan surplus anggaran tahun ini, yang pertama dalam tiga tahun, setelah defisit setahun yang lalu.

Dalam pidato yang juga disiarkan di televisi itu, Sheikh Tamim mengatakan bahwa mata uang negara itu mempertahankan nilainya meskipun banyak upaya untuk mengganggunya sejak awal krisis diplomatik Teluk.

Bukan hanya itu, Qatar juga mengalami pertumbuhan di berbagai sektor, termasuk pendidikan, kesehatan, pangan dan pertanian.

"Kami menjalankan program nasional yang meningkatkan produksi lokal," kata Sheikh Tamim, merujuk secara khusus pada tiga tahun terakhir.

"Lebih penting lagi, pemerintah berusaha untuk menyeimbangkan kembali anggaran negara, dan bekerja untuk mengurangi pengeluaran publik sambil membiarkan proyek-proyek prioritas tidak terpengaruh," tambahnya.

"Laporan menunjukkan bahwa ada peningkatan nyata dalam diversifikasi ekonomi dan peningkatan sektor swasta, serta peningkatan di sektor pertanian dan perikanan," tegasnya.

Dalam sambutannya, Sheikh Tamim mencatat ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk meningkatkan diversifikasi ekonomi dan mendorong pertumbuhan sektor swasta negara itu.

Mengurangi proses birokrasi yang menghambat kemajuan dan pembangunan juga merupakan tujuan utama," tegasnya, seperti dimuat Al Jazeera.

Diketahui bahwa pada 5 Juni 2017, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar, menutup hubungan darat, udara dan laut. Mereka menuduh Qatar mendukung "terorisme" dan saingan regional mereka, Iran. Qatar dengan keras membantah tuduhan itu dan mengatakan boikot itu bertujuan untuk melanggar kedaulatannya. (Rmol)
Follow
Terkoneksi dengan berbagai Sosial Media kami agar tetap terhubung dan mengetahui Informasi terkini.
Jangan Lupa Subscribe YouTube DEMOKRASI News: