DEMOKRASI.CO.ID - Perusahaan otomotif asal Amerika Serikat, Tesla berencana membeli nikel sulfat Indonesia. Bahan ini merupakan material baterai penting dalam mengembangkan mobil listrik.
Hal itu sebagaimana diungkap Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat menghadiri acara China International Import Expo (CIIE) yang berlangsung di Shanghai, China, Selasa (5/11).
Dalam menanggapi permintaan itu, Luhut menegaskan bahwa pihaknya telah mendorong Tesla untuk berinvestasi lebih di Indonesia. Salah satunya dengan mendirikan pabrik.
Kita akan terus meyakinkan Tesla untuk membuat pabrik di Indonesia. Sekarang Tesla sudah mendirikan pabrik di China, lalu kita tawarkan China untuk membeli kebutuhan pabriknya dari Indonesia. Ini yang dimaksud rantai pasok dunia (global suppply chain),” ungkap Luhut di Shanghai lewat siaran persnya, Rabu (6/11).
Pada kesempatan tersebut, Menko Luhut juga menjadi salah satu pembicara dalam konferensi bertajuk “WTO Reform and Free Trade Agreement ; Options and Prospects”.
Dia memaparkan mengenai sistem perdagangan dunia saat ini. Sistem itu perlu ditinjau kembali karena merupakan hasil negosiasi yang dilakukan lebih dari 20 tahun yang lalu.
Perdagangan bebas, sambungnya, harus didasarkan pada semangat mandat Doha Development Agenda (DDA) 2001.
“Mandat itu mengatur perdagangan multilateral yang berdimensi pembangunan, serta mempertimbangkan kemampuan negara-negara berkembang. Sayangnya, hingga saat ini, mandat Doha tersebut belum sepenuhnya terlaksana,” tandasnya. (rmol)