DEMOKRASI.CO.ID - Pengumuman yang disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir bahwa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok bakal menggantikan Tanri Abeng sebagai komisaris utama Pertamina membuat publik terheran-heran.
Pasalnya pengumuman itu tetap disampaikan di tengah gelombang penolakan Ahok. Di mana mantan narapidana penista agama itu masih menyisakan banyak kasus hukum yang belum tuntas diusut.
Ketua Forum Alumni ITB Angkatan 1973 (Fortuga) Kelana Budi Mulia bahkan memiliki empat pertanyaan mendasar mengenai penunjukan Ahok tersebut.
Pertama, pria yang akrab disapa Muli itu mempertanyakan alasan Presiden Joko Widodo tetap memuluskan langkah Ahok. Apakah, katanya, Jokowi memang menaruh perhatian lebih pada mantan wakilnya saat menjabat gubernur DKI.
“Sebegitu perhatiannya kah Jokowi terhadap Ahok, sampai keukeuh untuk memaksakan Ahok punya suatu jabatan dalam perusahaan besar sehingga bisa punya income resmi yang lumayan,” tanyanya dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (22/11).
Kedua, Muli mempertanyakan kekuatan yang dimiliki Ahok hingga Jokowi tidak berdaya menolak. Ketua Tim Jurdil 2019, itu menduga Ahok menyimpan rahasia besar Jokowi, sehingga Jokowi harus tunduk membela.
“Sebegitu besarkah rahasia di tangan Ahok tentang Jokowi sehingga Ahok harus selalu dibela, diamankan dari kasus-kasus hukumnya?” tanyanya lagi.
Ketiga, Muli turut mempertanyakan kehebatan para taipan pengendali Jokowi, sehingga selalu membukakan jalan untuk bisa menghasilkan keuntungan lewat Ahok.
“Semisal mencari pekerjaan di Blok Masela lewat Ahok?” tanyanya.
Terakhir, Budi bertanya mengenai ketidakberdayaan rakyat Indonesia dalam menghadapi kasus Ahok. Rakyat seperti tertunduk tidak berdaya dalam menerima keputusan elti.
“Padahal itu untuk hal-hal yang terkait dengan kehidupan masyarakat luas,” pungkasnya. [rm]