DEMOKRASI.CO.ID - Aplikasi video TikTok akhirnya mengakui telah telah menghapus video unggahan seorang remaja Amerika Serikat, Ferora Aziz. TikTok juga meminta maaf kepada remaja tersebut atas tindakan tersebut dan telah mengaktif kembali akun Ferora Aziz.
Nama Ferora Aziz mendadak jadi bahasan netizen dunia setelah videonya viral dan telah dilihat sebanyak 1,6 juta kali.
Dalam videonya tersebut, mulanya Ferora Aziz membahas tutorial membuat bulu mata menjadi lentik. Tetapi dengan cepat ia beralih mengutuk penahanan massal etnis Uighur oleh Pemerintah China.
Strategic communication at it's best!— Farid Tavos (@tavosfa) 26 November 2019
17 years old #Afghan🇦🇫American🇺🇸 Feroza Aziz @x_feroza used Chinese platform #TikTok pretended to talk about eyelashes to raise awareness about China🇨🇳treatment of #Uighur #Muslims in camps
Viewed by millions.
BRILLIANT AND COURAGEOUS👏 pic.twitter.com/Z0xbOrDgS9
Dilaporkan dalam Channel News Asia, Kamis (28/11), sebelumnya TikTok bersikeras mengatakan bahwa mereka tidak memblokir video Ferora Aziz.
Namun, pada Rabu (27/11) TikTok akhirnya mengakui hanya menghapus sementara video tersebut dan telah mengembalikannya.
"Penting untuk mengklarifikasi bahwa tidak ada dalam Pedoman Komunitas kami yang menghalangi konten seperti video ini, dan video itu seharusnya tidak dihapus," kata TikTok dalam sebuah pernyataan.
TikTok mengatakan mereka juga telah mengaktifkan kembali akun Ferora yang sebelumnya sempat kena blokir.
"Kami ingin meminta maaf kepada pengguna atas kesalahan kami,” ujar pernyataan TikTok.
Untuk diketahui, TikTok merupakan sebuah aplikasi yang dimiliki perusahaan asal China, Beijing ByteDance Technology. []