DEMOKRASI.CO.ID - Partai Amanat Nasional (PAN) turut mengomentari eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang disebut akan menjadi pimpinan Pertamina. Menurutnya jabatan itu diberikan lantaran faktor pertemanan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya justru bertanya, pak Ahok itu teman pak Jokowi bukan? Jadi persepsi pertemanan itu tidak bisa dinafikan, pertemanan memang terkadang menjadi salah satu faktor dalam pertimbangan penempatan personel," kata Wakil Ketua Dewan Kehormatan PAN, Drajad Wibowo seperti dilansir dari Detik.com, Selasa (19/11/2019).
Drajad mengatakan pertemanan tidak bisa dijadikan faktor pertimbangan yang dominan. Menurutnya integritas, kapasitas, dan akseptabilitas juga tidak boleh dikorbankan.
"Yang krusial asal pertemanan jangan menjadi faktor pertimbangan yang dominan. Sementara faktor integritas, kapasitas dan akseptabilitas justru dikorbankan. Jika pertemanan yang dominan, jatuhnya menjadi KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme)," ucapnya.
Drajad juga mengungkap BUMN akan terdampak langsung jika ada pertemanan yang bersifat KKN. Meski begitu, dia tetap menyerahkan pemilihan kepada Presiden dan Menteri BUMN.
"Salah satu penyebab utama kinerja BUMN secara umum memprihatinkan adalah karena pertemanan yang KKN sifatnya. Biar Menteri BUMN dan jajarannya yang menilai," ujar Drajad.
Sementara itu, Ketua DPP PAN Yandri Susanto juga tidak membantah jika Ahok dipilih karena kedekatan dengan Jokowi. Menurutnya Ahok juga tidak memiliki pengalaman apapun di Pertamina.
"Bisa juga seperti itu (terpilih karena pertemanan) karena Ahok memang dekat sama Jokowi, bisa dua-duanya, setau saya belum ada pengalaman Ahok di Pertamina," sebut Yandri.
Sebelumnya Fadli Zon, ikut berkomentar soal rencana pengangkatan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi pejabat BUMN. Dia menyinggung hubungan pertemanan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ahok.
"Kalau P @jokowi mengangkat Ahok menjadi pejabat BUMN, itu menunjukkan hubungan mereka yang dalam," tulis Fadli Zon di Twitter, Senin (18/11/2019).
"Bukan sekedar teman politik, tapi teman sejati," sambungnya.[ljc]