DEMOKRASI.CO.ID - Ustadz Bernard Abdul Jabbar, aktivis Islam Persaudaraan Alumni 212, dikabarkan ditangkap pihak polisi di jalan tol pagi dinihari, sekitar pukul 03.00 WIB, saat pulang dari Lampung.
Ditangkapnya Ustadz Bernard diduga karena mensupport logistik saat aksi Mahasiswa dan STM beberapa waktu lalu di Jakarta. Dugaan lain, Ustadz Bernard membantu logistik ke Masjid Jami Al Falah di Pejompongan, Jakarta, saat Ninoy diinterogasi oleh sebuah ormas Islam.
Kabar itu diakui oleh orang terdekat Ustadz Bernard, sesama aktivis Islam. Seperti diketahui, Ustadz Bernard Abdul Jabbar adalah mantan Ketua Panitia Reuni Akbar Mujahid 212, Beliau juga menjabat sebagai Sekretaris Umum Persaudaraan Alumni 212.
Ustadz Bernard Abdul Jabbar merupakan seorang mulalaf yang sebelumnya menganut Katholik Roma. Dalam kesehariannya, Ustadz Bernard tak henti-hentinya berdakwah menyeru umat Islam untuk melakukan amar ma’ruf nahi munkar.
Saat dikonfirmasi, Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Ustadz Muhammad Al Khaththah, belum memberi jawaban terkait rekannya yang belum lama ini melakukan aksi damai bersama Ustadz Bernard, di depan Patung Kuda, Monas, Jakarta.
Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin, mengatakan, dirinya juga diperiksa kepolisian sebagai saksi kasus dugaan penganiayaan relawan Jokowi, Ninoy Karundeng, pada Kamis (10/10/2019) nanti. Dalam surat panggilan, Novel dipanggil sebagai saksi terkait peristiwa pada 30 September 2019 di Masjid Jami Al Falah, Pejompongan, Jakarta.
Ninoy mengaku dianiaya sejumlah orang di kawasan Pejompongan. Ia mengatakan, penganiayaan dirinya bermula saat ia sedang berkendara dengan sepeda motor di Pejompongan, Jakarta Pusat. Saat ia melewati itu, ia melihat pendemo tengah diangkut lantaran terkena gas air mata. [mco]